Mahasiswa KKN Unhas di Bulukumba Ciptakan Mesin Pengering Biji Kopi

MESIN PENGERING BIJI KOPI. Mahasiswa KKN Unhas Makassar, Andi Jaelani Pratama Syah (kiri) foto bersama Kepala Desa Kahaya, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Abdul Rahman, saat memperlihatkan mesin pengering biji kopi, di Kabupaten Bulukumba. (ist)





------ 

Jumat, 18 Februari 2022

 

 

Mahasiswa KKN Unhas di Bulukumba Ciptakan Mesin Pengering Biji Kopi

 

 

BULUKUMBA, (PEDOMAN KARYA). Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Gelombang 107, di Kabupaten Bulukumba, yaitu di lokasi Bulukumba 4, membuat inovasi pembuatan prototype Solar Dryer.

Inovasi ini merupakan sebuah alat pengering biji kopi yang berguna untuk mendukung hasil panen para petani kopi agar terhindar dari pertumbuhan jamur.

Andi Jaelani Pratama Syah, salah satu mahasiswa KKN Gelombang 107 sekaligus koordinator, menjelaskan, Solar Dryer tersebut menggunakan dua sumber tenaga, yakni sumber panas dari cahaya matahari serta panas lampu halogen dan pijar yang dapat digunakan dalam kondisi tidak ada panas matahari.

Inovasi tersebut berdimensi 1,3m x 0,8m x 0,8m, dengan rangka yang terbuat dari bambu dan batang kopi. Alat ini juga menggunakan plastik fiber guna menutupi bagian rangka alat agar proses pengeringan panas matahari dapat terkurung dalam ruang pengering sekaligus menjaga kopi tetap steril.

“Dalam ruang pengering, kami menggunakan 8 buah lampu yang terdiri atas 4 buah lampu pijar dan 4 buah lampu halogen sebagai sumber panas ketika panas matahari tidak tersedia. Berdasarkan pengujian dengan 8 buah lampu kami memperoleh suhu ruangan 27°C – 29,6°C. Meskipun belum terlalu panas tapi setidaknya bisa mengurangi kelembapannya,” jelas Jaelani.

Pembuatan prototipe dilakukan mulai 22 Januari lalu hingga 9 Februari 2022, bertempat di rumah Kepala Desa Kahayya, Jl Poros Desa Kahayya, Kecamatan Kindang.

Tujuan pembuatan prototipe ini untuk menciptakan teknologi pengering kopi guna menjaga produksi kopi tetap stabil pada cuaca yang tidak menentu, khususnya pada musim hujan yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan jamur akibat kondisi yang lembap.

Dengan adanya inovasi tersebut, Jaelani bersama tim berharap bisa memberikan kontribusi terbaik mereka untuk mendukung hasil panen para petani kopi khususnya di wilayah Bulukumba. Sehingga, secara langsung ataupun tidak, kehadiran alat ini bisa meningkatkan pendapatan para petani dan menghindari kondisi biji kopi yang rusak. (kiya)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama