Humas Kirim Rilis Berita, Wartawan Langsung Muat Utuh

Wartawan senior Asnawin Aminuddin (kanan) dan Ketua Panitia Arqam Azikin, pada Diklat Jurnalistik Generasi Milenial Angkatan I yang diadakan Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulawesi Selatan, di Hotel Claro, Makassar, Kamis, 31 Maret 2022. Asnawin membawakan materi “Teknik Mencari Berita dan Teknik Wawancara.” 





-------

Kamis, 31 Maret 2022

 

 

Humas Kirim Rilis Berita, Wartawan Langsung Muat Utuh

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Humas instansi pemerintah, Humas organisasi, dan Humas berbagai perusahaan atau lembaga umumnya memiliki banyak mitra dari kalangan wartawan. Dengan kemitraan itu, Humas biasanya rajin menulis rilis berita dan mengirimkannya kepada wartawan.

Di satu sisi, Humas dan wartawan diuntungkan, karena Humas tidak perlu lagi repot-repot mengundang wartawan untuk datang meliput kegiatan instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi. Di sisi lain, wartawan juga senang karena tidak perlu repot meliput dan menulis berita karena rilis berita sudah dibuat oleh Humas.

Wartawan senior Asnawin Aminuddin menilai model kemitraan seperti itu sebenarnya saling mengutungkan, tetapi Humas biasanya menulis rilis berita hanya menonjolkan pimpinannya dengan mengutip sambutan dan tidak menulis berita kegiatan secara utuh, sehingga informasinya tidak lengkap dan umumnya hanya berisi sambutan.

“Sayangnya, wartawan juga biasanya langsung memuat secara utuh rilis berita yang dikirim oleh Humas tanpa mengubah judul atau memperhatikan isi beritanya. Akhirnya, berita yang dimuat sama sekali tidak berisi dan tidak berkualitas. Berita yang hanya berisi sambutan pimpinan instansi atau lembaga, sebenarnya itu berita kosong, sama sekali tidak berisi dan tidak berkualitas,” kata Asnawin.

Hal itu ia kemukakan saat membawakan materi “Teknik Mencari Berita dan Teknik Wawancara” pada Diklat Jurnalistik Generasi Milenial Angkatan I yang diadakan Forum Kemanusiaan Lintas Agama (FKLA) Sulawesi Selatan, di Hotel Claro, Makassar, Kamis, 31 Maret 2022.

“Wartawan seharusnya kreatif dan berupaya menyajikan berita yang benar-benar berisi dan berkualitas, jangan asal muat berita dan hanya memburu kecepatan dalam memberitakan,” kata Asnawin yang juga Anggota Komisi Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulsel.

Ketua Panitia, Dr Arqam Azikin mengatakan, Diklat diikuti 30 peserta dari unsur Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel dan Majelis-Majelis Agama Tingkat Provinsi Sulsel.

Ada lima materi yang diberikan kepada peserta Diklat, yaitu Ilmu Jurnalistik dan Tantangan Implementasinya (Dr Firdaus Muhammad), Dasar dan Teknik Menulis Berita (Fahruddin Palapa), Teknik Wawancara dan Mencari Berita (Asnawin Aminuddin, Teknik Menulis Berita Online (AS Kambie), dan Komprehensif Jurnalistik dan TV Berita (Dr Arqam Azikin).

Diklat didahului sambutan oleh Ketua Umum FKLA Sulsel yang juga Ketua Komisi Hubungan Antar Umat (HUB) Beragama MUI Sulsel, Prof Wahyuddin Naro, dan dilanjutkan sambutan sekaligus pembukaan oleh Wakil Ketua Umum MUI Sulsel, Dr KH Mustari Bosra.

Pembukaan Diklat turut dihadiri Sekretaris Umum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry, Ketua Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) Sulsel DR Ir Yonggris MM, dan beberapa unsur pimpinan organisasi antar-umat beragama tingkat provinsi Sulsel. (lom)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama