Ganas Annar MUI Sulsel Ajak Dinas Perpustakaan Makassar Lakukan Gerakan Literasi Perangi Narkoba

PERANGI NARKOBA. Ketua Ganas Annar MUI Sulsel, Waspada Santing (keempat dari kiri), Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri A Palallo (ketiga dari kanan), dan beberapa lainnya foto bersama dalam audiensi di Kantor Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Selasa, 01 Maret 2022. (Foto: Syarifuddin Pattisahusiwa)





------

Rabu, 02 Maret 2022

 

 

Ganas Annar MUI Sulsel Ajak Dinas Perpustakaan Makassar Lakukan Gerakan Literasi Perangi Narkoba

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan mengajak Dinas Perpustakaan Kota Makassar bersama-sama melakukan gerakan literasi memerangi narkoba atau gerakan literasi anti-narkoba.

Ajakan tersebut disampaikan Ketua Ganas Annar MUI Sulsel, Dr H Waspada Santing, kepada Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri A Palallo, saat melakukan audiensi di Kantor Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Selasa, 01 Maret 2022.

“Kami mengharapkan Dinas Perpustakaan Kota Makassar dan Ganas Annar MUI Sulsel bersama-sama menyuarakan gerakan anti-narkoba, yakni melalui gerakan literasi, yang tentunya berhubungan dengan akibat buruk penggunaan narkoba,” kata Waspada.

Pada audensi itu, Waspada Santing juga mengharapkan jalinan kerjasama antarkedua lembaga ini.

Kerjasama itu nantinya tertuang dalam berbagai program saling menguntungkan, utamanya dukungan mengenai literasi yang bersentuhan dengan gerakan anti-narkoba di kalangan siswa di kota yang kini dipimpin Mohammad Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini.

Di bagian lain, Waspada Santing juga mengurai akibat buruk, khususnya berkaitan dengan kejahatan narkoba.

“Akibat buruk bagi pengguna narkoba, bukan saja merusak mental, melainkan meluluhlantakkan sendi-sendi dan masa depan generasi muda,” ujar Waspada.

Dia mengatakan, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya lainnya (Narkoba), menjadi bom waktu di negeri berpenduduk lebih 250 juta ini.

Betapa tidak, peredarannya sudah sampai di tempat-tempat yang justru dianggap aman dari hal-hal negatif. Sebut saja sekolah, kampus, bahkan rumah-rumah ibadah pun tak luput dari barang haram ini.

Peredarannya pun dilakukan dengan berbagai macam cara. Ada yang dijadikan permen, dicampurkan ke dalam adonan cookies, dan ada juga yang disembunyikan dalam bungkusan ikan asin, dan lainnya.

Di sisi lain, meski pecandu narkoba di Indonesia belum menemukan angka pasti, namun ancamannya sangat mengkhawatirkan.

Indonesia pun menjadi seperti surga bagi peredaran narkoba internasional. Tiap tahunnya, 15.000 jiwa meregang nyawa, akibat barang terlaknat ini. Lebih parahnya, sebagian besarnya masih berusia pelajar, mahasiswa, hingga anak anak.

Untuk itu, Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Selatan, terus menggemakan gerakan pencegahannya.

Selain mengadakan berbagai sosialisasi dengan banyak cara, misalnya dengan pemuka agama, akademisi, pemerintahan, hingga lembaga terkait, gerakan yang dipimpin mantan jurnalis yang juga akademisi, Dr H Waspada Santing, juga  terus melakukan manuver dan kerjasama dengan instansi terkait.

Waspada Santing memastikan, seluruh jajaran Ganas Annar MUI Sulsel terus melakukan manuver dengan berbagai pihak dan lembaga, baik pemerintah, maupun non-pemerintah untuk menekan angka peredaran, dan penyalahgunaan narkoba.

Pernyataan ‘perang’ pun disuarakan, sekaligus menjadi amunisi, bagi upaya penanggulangan penyalahgunaannya di provinsi berpenduduk lebih 7 juta jiwa ini.

 

Memecahkan Masalah

 

Kepala Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tenri A Palallo menyatakan pihaknya menyambut baik keinginan dan harapan Ganas Annar MUI Sulsel.

“Salah satu program yang nantinya menyelipkan akibat buruk penggunaan narkoba yakni melalui gerakan literasi yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, hingga memecahkan masalah, khususnya berkaitan dengan akibat buruk narkoba,” kata Tenri.

Dia mengatakan, Dinas Perpustakaan Kota Makassar juga mendukung pembuatan buku yang bersentuhan dengan kampanye anti-narkoba.

“Buku tersebut akan dibagikan ke berbagai instansi, termasuk lembaga keagamaan,” tutur Tenri. (dp)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama