Diamilah Surga Ini, Janganlah Kamu Dekati Pohon Ini

Wa qulnā yā ādamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulā min-hā ragadan ḥaiṡu syi`tumā wa lā taqrabā hāżihisy-syajarata fa takụnā minaẓ-ẓālimīn

Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Surah Al-Baqarah, ayat 35)

 


-----

PEDOMAN KARYA

Jumat, 02 September 2022

 

Surah Al-Baqarah, Ayat 35:

 

 

Diamilah Surga Ini, Janganlah Kamu Dekati Pohon Ini

 

 

Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.” (Surah Al-Baqarah, ayat 35)


-----

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

 

Allah berfirman: “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu Hawa di surga, dan nikmatilah oleh kalian berdua buah-buahannya dengan penuh nikmat dan keleluasaan di tempat mana saja yang kalian kehendaki, tapi janganlah kalian berdua mendekati pohon ini agar kalian tidak terjerumus ke dalam maksiat yang akibatnya kalian akan menjadi orang-orang yang melanggar perintah Allah.

 

-----

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

 

Kami berfirman, “Wahai Adam! Tinggallah kamu bersama istrimu (Hawa) di dalam surga. Makanlah apa yang ada di dalamnya dengan senang hati dan leluasa, tanpa merasa terganggu, di mana saja di dalam surga. Tetapi jangan sekali-kali kalian berdua makan dari pohon ini yang terlarang ini, karena (jika memakannya) kalian berdua akan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang zalim akibat membangkang perintah-Ku.”

 

-----

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

 

Allah memuliakan Adam dan istrinya, Hawa, untuk tinggal di surga, dan menikmati buah-buahan yang ada di dalamnya sesuai kehendak mereka; namun mereka berdua dilarang mendekati pohon terlarang agar tidak terjerumus dalam kemaksiatan, sehingga menjadi orang-orang yang melanggar perintah Allah.

 

-----

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

 

اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ (diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini)

yakni jadikanlah surga ini sebagai tempat tinggal bagimu dan istrimu

 

رَغَدًا (banyak lagi baik)

kata (الرغد) berarti kehidupan yang tentram tanpa kesusahan didalamnya.

 

وَلَا تَقْرَبَا (dan janganlah kamu dekati)

Larangan ini sebagai bentuk antisipasi dan pemotong sebab-sebab yang menjerumus kepada pelanggaran larangan yang sesungguhnya yang berupa memakan buah terlarang.

 

هَٰذِهِ الشَّجَرَةَ (pohon ini)

Terdapat perbedaan pendapat di antara ulama tentang jenis pohon ini; ada yang mengatakan pohon anggur, dan ada yang mengatakan pohon tin dan ada pula yang mengatakan pohon gandum.

 

فَتَكُونَا مِنَ الظَّالِمِينَ (yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim)

Yakni orang-orang yang menzalimi diri mereka sendiri dengan kemaksiatan.

 

-----

Tafsir Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

 

1 ). Allah ta'ala berfirman dalam surah al-Baqarah : { وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ }, dan dalam surah al-A'raf : { وَقُلْنَا يَا آدَمُ اسْكُنْ أَنْتَ وَزَوْجُكَ الْجَنَّةَ } hikmah dari penggunan lafazh ( اسْكُنْ

) pada kedua ayat ini tanpa menghubungkan lafazh lain yang memiliki kesesuaian makna adalah isyarat bahwasanya waktu yang dilalui Adam dan istrinya ketika di surga hanyalah sebentar, karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam hanya untuk menjadi khalifah di muka bumi.

2 ). Berkata sahl bin Abdullah : "meninggalkan perintah perkaranya lebih besar dibanding melakukan apa yang dilarang; sebagaimana yang terjadi pada kisah Adam yang telah dilarang untuk memakan buah dari sebuah pohon tetapi ia memakannya lalu Allah mengampuni kesalahan tersebut, sedangkan Iblis telah diperintahkan kepadanya untuk bersujud di hadapan Adam tetapi ia tidak melaksanakannya maka Allah tidak mengampuni kesalahan itu.


-----

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

 

Ingatkanlah juga wahai Rasulallah ketika kami berfirman kepada Adam: “Jadikanlah surga sebagai tempat tinggal bersama istrimu Hawa’ dan makanlah darinya makanan lezat yang tidak mengandung penyakit dari setiap tempat dan tumbuhan, namun kalian jangan mendekati pohon ini, yaitu pohon anggur, pohon Tin, gandum atau yang lainnya, dan janganlah kalian memakannya! Jika kalian memakannya, niscaya kalian termasuk orang-orang yang menganiaya diri kalian sendiri dengan berbuat kemaksiatan”

 

-----

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

 

Kami berfirman,“Wahai Adam, tinggallah kamu dan istrimu di surga, makanlah dari (makanan) surga dengan nikmat} makan dengan penuh kepuasan tanpa ada yang melarang {sesuai keinginan kalian, dan janganlah kalian mendekati pohon ini, sehingga kalian termasuk orang-orang zalim”

 

-----

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

 

Setelah Allah menciptakan Adam lalu memuliakannya, Dia menyempurnakan nikmat baginya dengan menjadikan seorang istri, agar dia merasa tenang dan terhibur dengannya, dan Allah memerintahkan kepada keduanya untuk menetap di surga dan memakan makanan yang berlimpah di sana, yaitu dengan puas lagi nikmat, “di mana saja kamu sukai” yakni dari berbagai buah-buahan.

Allah berfirman kepada Adam :

"Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”. (QS. Thoha : 118-119)

“Dan janganlah kamu dekati pohon ini, ” yaitu sebuah pohon dari pohon-pohon surga yang mana hanya Allah saja yang mengetahuinya. Allah melarang mereka berdua mendekatinya adalah sebagai suatu ujian dan cobaan atau untuk suatu hikmah yang tersembunyi yang tidak kita ketahui, “yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zhalim.” 

Ini menunjukan bahwasanya larangan itu adalah dengan maksud pengharaman, karena Allah menetapkan kezhaliman atasnya (bila dilanggar), dan musuh mereka senantiasa menggoda dan membujuk mereka berdua agar memakan pohon yang dilarang untuk mereka hingga dia dapat menggelincirkan keduanya atau menjatuhkan keduanya dalam suatu kesalahan dengan membuatnya indah.

"dan iblis bersuphak kepada keduanya dengan nama Allah bahwasanya dia adalah pemberi nasihat untuk keduanya"


Referensi : https://www.tafsirweb.com/300-surat-al-baqarah-ayat-35.html


-----

Ayat sebelumnya:

Sujudlah Kamu kepada Adam, Maka Sujudlah Mereka Kecuali Iblis

Hai Adam, Beritahukanlah Nama-nama Benda Ini 


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama