Air, Kau Menguji Kesabaranku

Air semakin membuncah

Mengoyak seluruh isi rumah puisi

Ada kasur lunglai

Ada majalah terkulai

Ada buku-buku beku

Ada guci-guci berenang sendiri

Ada berkas-berkas menjerit

Pun ada segumpal cemas terus mendera

(Foto: Muhammad Amir Jaya) 



-----

PEDOMAN KARYA

Senin, 13 Februari 2023

 

Puisi Muhammad Amir Jaya

 

 

Air, Kau Menguji Kesabaranku

 

 

Air semakin membuncah

Mengoyak seluruh isi rumah puisi

Ada kasur lunglai

Ada majalah terkulai

Ada buku-buku beku

Ada guci-guci berenang sendiri

Ada berkas-berkas menjerit

Pun ada segumpal cemas terus mendera

 

“Air, kembalilah ke asalmu,” teriakku

Dia tak mendengar seruku

Amarahnya semakin membuncah

Melumat seluruh yang dilaluinya

 

“Air, kembalilah ke asalmu,”teriakku lagi

Dia semakin menggila

Merayap dari celah-celah tersembunyi

Hingga ke panggung tempat kami birahi di malam-malam sunyi

 

“Kita bukan lawan. Silahkan jalankan tugasmu. Asal jangan kau lahap keabadianku: buku puisi dan cerpen,” seruku lirih

 

Dia diam

Lalu menyusut, menyusut, dan menyusut

Hingga menyisakan tumpukan sampah dan tai tikus

Yang mengiriskan hati

 

Ah, air!

Kau menguji kesabaranku

 

Rumah Puisi, 13 Februari 2023

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama