Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia

Bangga aku jadi rakyat Indonesia / Guru lapar masih tertawa / Anak makan tiwul lolos masuk universitas / Petani terus mencangkul meski pak camat ingkar janji

 


------

PEDOMAN KARYA

Senin, 29 Mei 2023

 

Puisi Handrawan Nadesul:

 

 

Bangga Aku Jadi Rakyat Indonesia

 

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Guru lapar masih tertawa

Anak makan tiwul lolos masuk universitas

Petani terus mencangkul meski pak camat ingkar janji

Tak menggerutu setengah hari antre cuma buat obat diare

Tak gusar berdesakan bayar listrik atau beli karcis kereta api

Sabar bikin KTP harus menunggu lurah pulang menjahit safari

Terima nasib punya karcis di bus berjongkok sampai pagi

Berpanas-panas di atap kereta api mereka tak sakit hati

Dicegat polisi belum tentu bersalah tidak berani marah

Merasa bernegara memang harus begini

Karena kelewat mencintai republik ini

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Kepada delapan puluh persen penduduk yang rajin bangun pagi

Yang tak selalu bisa pergi berobat setiap kalo nyeri uluhati

Hidup adalah memikul-mikul kayu bakar bukan buat sarapan nasi

Belum tentu baca koran atau nonton televisi

Tak iri orang kota masuk restoran sebulan gaji pegawai negeri

Tahu ada pejabat mengutil padahal duitnya lebih sepeti

Tak selalu ada makan siang namun tak memilih mencuri

Madep ngalor sugih

Madep ngidul sugih

Yakin kekayaan ada di dasar hati

Kalau mereka hanya diam karena teramat mencintai negeri seelok ini

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Melihat dosen bersekolah tinggi tak malu nyambi jadi sopir taxi

Profesor tak henti meneliti kendati pensiun tak cukup buat kalau sakit nanti

Guru besar naik KRL supaya kredit motor lekas terlunasi

Semua pasrah lowongan SMA diisi sarjana lulusan SMA jadi tukang cuci

Tak bersuara salah siapa demi ingin hidup terus terlakoni

Tak bertanya minyak dari bumi buat siapa kalau minyak tanah langka

Tak menggugat katanya gemah ripah tapi beli beras saja susah

Kalau mereka hanya termangu karena teramat mencintai bumi pertiwi ini

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Lebih setengah abad merdeka mereka tak minta hak istimewa

Berharap saja kapan anak-anak bisa makan pagi dan pergi sekolah negeri

Duduk sama rendah berdiri sama tinggi dengan sebaya di luar negeri

Doa orang tua tak mampu sekolah tinggi anak bisa menjadi orang berarti

Kalau mereka hanya tepekur karena teramat mencintai negeri sepenuh hati

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Masih gigih berjalan kendati kehilangan mendapat cukup makan cukup pangan

Tak ada dendam yang berjasa terabaikan yang mengabdi tersingkirkan

Tersaruk-saruk atlet veteran menjual mendali buat makan

Hujan batu di negeri orang karena emas di negeri sendiri tak memberi pekerjaan

Masih tekun menanti kapan di stasiun tempat bisa hidup pantas akan tiba

Kalau mereka masih tak bertanya tak berkata-kata

Karena teramat mencintai republik sepermai ini

 

Bangga aku jadi rakyat Indonesia

Masih tersenyum padahal sudah lapar sekali

Masih terdiam padahal sudah perih sekali

Masih menerima padahal sudah pilu sekali

Masih bertahan padahal sudah payah sekali

Belum menangis dari jatuh-bangun berkali-kali

Dibohongi berulang-ulang kali

Mereka kuat karena merasa hidup memang harus begini

Atau barangkali karena niscaya Gusti ora sare

 

*) Madep Ngalor Sugih Madep Ngidul Sugih judul buku Umar Khayam

*) Gusti ora sare – Tuhan tidak tidur

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama