Pekerjaan Pertama yang Harus Dilakukan Presiden

“Ada seorang filsuf mengatakan, kalau penggunaan bahasa tidak beres, tidak teliti, tidak cermat, maka yang diucapkan orang bukanlah yang dimaksudkan. Yang dimaksudkan tidak dikerjakan. Yang dikerjakan, bukanlah yang dimaksudkan. Konsekuensinya, segala tatanan akan hancur berantakan. Hukum menjadi kacau. Pemerintahan kacau. Tatanan kehidupan menjadi amburadul. Negara berantakan. Pemerintah tidak dipercaya,” tutur Daeng Tompo’.

 

------

PEDOMAN KARYA

Sabtu, 25 November 2023

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

Pekerjaan Pertama yang Harus Dilakukan Presiden

 

“Kasihan nanti presiden yang akan datang,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.

“Kasihan kenapa?” tanya Daeng Tompo’.

“Karena banyak bengkalai masalah yang akan ditinggalkan presiden sekarang,” kata Daeng Nappa’.

“Masalah-masalah apa saja itu?” tanya Daeng Tompo’.

“Pertama, masalah utang negara yang sudah sangat membengkak. Kedua, masalah kemiskinan dan banyaknya pengangguran. Ketiga, masalah gizi buruk, dan banyak lagi masalah lainnya, termasuk masalah penegakan hukum,” papar Daeng Nappa’.

“Tapi kalau saya, pekerjaan pertama yang harus dilakukan presiden yang akan datang yaitu masalah bahasa,” kata Daeng Tompo’.

“Kenapa sampai masalah bahasa harus diurusi oleh presiden?” tanya Daeng Nappa’.

“Ada seorang filsuf mengatakan, kalau penggunaan bahasa tidak beres, tidak teliti, tidak cermat, maka yang diucapkan orang bukanlah yang dimaksudkan. Yang dimaksudkan tidak dikerjakan. Yang dikerjakan, bukanlah yang dimaksudkan. Konsekuensinya, segala tatanan akan hancur berantakan. Hukum menjadi kacau. Pemerintahan kacau. Tatanan kehidupan menjadi amburadul. Negara berantakan. Pemerintah tidak dipercaya,” tutur Daeng Tompo’.

“Kayaknya kita’ menyinggung pemerintahan yang sekarang,” kata Daeng Nappa’sambil tersenyum.

“Saya hanya mengulang ucapan seorang filsuf. Kalau ada kesamaan dengan pemerintahan yang sekarang, itu mungkin hanya kebetulan,” kata Daeng Tompo’ balas tersenyum. (asnawin)

 

Sabtu, 25 November 2023

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama