Empat Puluh Guru Luwu Raya Ikuti Lokakarya Program Sekolah Penggerak

SEKOLAH PENGGERAK. Sebanyak 40 guru dari empat kabupaten dan kota se-Luwu Raya mengikuti Lokakarya ke-2 Komunitas Belajar Program Sekolah Penggerak angkatan ke-3 di SDIT Darussalam Jl KH M Ramli, Kota Palopo, Sabtu, 09 Maret 2024. (IST)

 

------

Senin, 11 Maret 2024

 

Empat Puluh Guru Luwu Raya Ikuti Lokakarya Program Sekolah Penggerak

 

PALOPO, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 40 guru dari empat kabupaten dan kota se-Luwu Raya mengikuti Lokakarya ke-2 Komunitas Belajar Program Sekolah Penggerak angkatan ke-3 di SDIT Darussalam Jl KH M Ramli, Kota Palopo, Sabtu, 09 Maret 2024.

Lokakarya diadakan oleh Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan. Peserta adalah guru dan kepala sekolah tingkat sekolah dasar (SD) dan SMP. Mereka dibagi dalam dua kelompok, SD dan SMP dengan dua pendamping, yakni Syahrir SPd dan Suardi SPd.

Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Palopo, Syarifuddin SPd MSi, ketika membuka acara itu mengatakan, Pemerintah Kota Palopo sangat mendukung kegiatan tersebut karena akan berimbas kepada sekolah lain.

Melalui Program Sekolah Penggerak tersebut, katanya, pendidikan akan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dinas Pendidikan Kota Palopo, lanjut Syarifuddin, telah menindaklanjuti pertemuan sekolah penggerak yang sudah berjalan sekira delapan bulan.

“Dinas dan pengawas terus mendorong sekolah lain menjadi sekolah penggerak,” kata Syarifuddin.

Kepada peserta lokakarya, Syarifuddin berpesan agar memanfaakan kesempatan tersebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Palopo dan Luwu Raya pada umumnya.

Sukimin Sulihin dari Balai Besar Guru Penggerak Sulsel mengatakan, sekolah penggerak tidak sebatas di sekolah saja, tetapi akan terus bergerak hingga mencapai tingkat tertinggi.

Sukimin berharap, sekolah penggerak menjadi contoh bagi sekolah yang bukan sekolah penggerak.

Dalam upaya mewujudkan sekolah berkualitas tingkat dunia, katanya, akselerasi setiap sekolah berbeda. Ada yang cepat, ada juga yang relatif lebih lambat.

“Jadikan pola kerja yang membuat terus bergerak hingga limit tertinggi dengan melibatkan semua elemen terkait,” kata Sukimin.

Setelah berjalan tiga tahun pembinaan, setiap anak didik akan merasa dihargai dan difasilitasi pertumbuhan geraknya. Peningkatan kompetensi bisa dicapai melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah yang berujung pada peningkata kualitas pendidikan.

Program sekolah penggerak merupakan kolaborasi antara Kemdikbudristek dan Pemerintah Daerah dengan ruang lingkup mencakup sekolah negeri dan swasta. Intervensi SDM sekolah, pembelajaan, perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan pemerintah daerah dilakukan secara holistik.

Diskusi pada dua kelompok guru, SD dan SMP, berlangsung interaktif. Par peserta berbagi pengalaman. (re)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama