Mahasiswa Unismuh Makassar KKN di Riau

 KKN DI RIAU. Beberapa mahasiswa Unismuh Makassar yang akan mengikuti Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) 2025 di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, 30 Juli – 10 September 2025. Mereka dilepas secara resmi oleh Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, di Ruang Rapat Rektor Lantai 16 Menara Iqra Kampus Unismuh, Jumat, 18 Juli 2029. (Foto: Humas Unismuh Makassar)

 

-----

Jumat, 18 Juli 2025

 

Mahasiswa Unismuh Makassar KKN di Riau

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak 19 mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengikuti Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN Mas) 2025 di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, 30 Juli – 10 September 2025.

Ke-19 mahasiswa tersebut berasal dari empat fakultas yakni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) sebanyak 2 orang peserta, Fakultas Agama Islam (FAI) 9 orang, Fakultas Pertanian 6 orang, serta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 2 orang.

Para peserta KKN Mas dilepas secara resmi oleh Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda, di Ruang Rapat Rektor Lantai 16 Menara Iqra Kampus Unismuh, Jumat, 18 Juli 2029.

Acara pelepasan dihadiri Wakil Rektor I Prof Andi Sukri Syamsuri, Wakil Rektor III Dr KH Mawardi Pewangi, Wakil Rektor IV Dr Burhanuddin, Dekan FAI Dr Amirah Mawardi, Ketua Lembaga Penelitian, Pengembangan, dan Pengabdian pada Masyarakat (LP3M) Unismuh Dr Muh Arief Muhsin, serta para dosen pendamping.

Rektor Unismuh Makassar Abdul Rakhim Nanda dalam sambutan pelepasan menekankan pentingnya membawa misi dan nilai-nilai ke-Islam-an serta Kemuhammadiyahan ke tengah masyarakat. Ia berpesan agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan lingkungan baru, sekaligus menjaga identitas sebagai kader Muhammadiyah.

“Manfaatkan kesempatan ini untuk belajar dari masyarakat, bangun kolaborasi dengan dosen pembimbing dan tunjukkan kontribusi nyata di lokasi KKN. Jangan rusak nilai-nilai budaya setempat, apalagi jika lokasi KKN berada di situs kebudayaan asli seperti kawasan Melayu. Tetap jaga identitas Muhammadiyah,” pesan Rakhim.

Kuliah Kerja Nyata, katanya, bukan sekadar pengabdian biasa, tetapi bisa menjadi tonggak prestasi akademik mahasiswa. Hasil kegiatan pengabdian tersebut dapat dikembangkan menjadi jurnal ilmiah, sebagai bagian dari kontribusi mahasiswa dalam pengembangan keilmuan dan pemberdayaan masyarakat.

“Ini bukan sekadar pengabdian, tapi bagian dari rekam jejak prestasi kalian. Hasil kolaborasi bersama dosen bisa ditulis dalam jurnal pengabdian masyarakat, yang tentu bernilai tinggi untuk masa depan akademik,” ujar Rakhim.

Wakil Rektor I Unismuh Makassar Prof Andi Sukri Syamsuri, pada kesempatan yang sama juga memberikan nasehat kepada mahasiswa peserta KKN MAs 2025 denga mengatakan, mahasiswa harus tampil sebagai duta kampus dan duta persyarikatan yang memberi dampak nyata bagi masyarakat.

Ia menekankan pentingnya menampilkan program-program berbasis caturdharma perguruan tinggi Muhammadiyah – Aisyiyah (PTMA dan menggali kearifan lokal.

“Jika yang ditampilkan sesuai harapan masyarakat, itulah KKN yang berdampak,” ujar Prof Andis, sapaan akrab Andi Sukri Syamsuri.

Ia juga mendorong kolaborasi antara fakultas dan LP3M melalui skema nasional dan internasional, serta mengingatkan mahasiswa untuk menjaga nama baik almamater dan terus membawa manfaat di tengah masyarakat.

Wakil Rektor III Unismuh, Dr KH Mawardi Pewangi, pada acara pelepasan mahasiswa KKN mengisi pengajian denga mengutip salah satu ayat dalam alquran yakni Surat Al-Hujurat ayat 13; “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti.

Mawardi mengingatkan bahwa perintah untuk berjalan di muka bumi juga bermakna perintah untuk memperhatikan keragaman budaya dan karakter suku bangsa.

“Saling mengenal dan memahami adalah bagian dari perintah untuk berlomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat),” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membangun semangat tolong-menolong dalam kebaikan dan menjauhi perbuatan merusak. Dalam pelaksanaan KKN, mahasiswa diminta untuk saling menasehati, menjaga solidaritas, serta menunjuk pemimpin kelompok untuk mengatur perjalanan bersama.

“Jaga nama baik Unismuh. Hindari hal-hal yang bisa menimbulkan fitnah. Inilah pentingnya memahami budaya tempat kita mengabdi,” pesan Mawardi.

Adapun 19 mahasiswa Unismuh Makassar yang mengikuti KKN-Mas 2025 di Universitas Muhammadiyah Riau, yakni Andi Fatimah Azzahrani, Farhanul Amal, Ibnu Su’ud, Muhammad Naufal Kasdy, Salsadila, Septi Wulandari, M. Ismail, Muhammad Zulfadhly Zahrawi, Fahrul (Fakultas Agama Islam).

Sri Ananta, Nursyam (Fisip), Khaerullah, Andi Nur Alfiah Insani Amin (FKIP), Muhammad Alif, Muhammad Syahrir, Wahidin, Nanda Safira, Siti Nurhaliza Umar, dan Sukma Syafar (Fakultas Pertanian). (zak)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama