----
Kamis, 14 Agustus 2025
Kementan dan
Komisi IV DPR RI Dorong Maros Jadi Penggerak Pertanian Sulsel
MAROS, (PEDOMAN KARYA). Kementerian
Pertanian (Kementan) bersama Komisi IV DPR RI mendorong Kabupaten Maros menjadi
salah satu lokomotif produksi pertanian di Sulawesi Selatan. Hal ini
disampaikan saat kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Maros dengan
agenda panen padi bersama petani setempat.
Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati
Hariyadi (Titiek Soeharto) mendorong Kabupaten Maros untuk menjadi penggerak
utama sektor pertanian di Sulawesi Selatan.
Titiek menyebut Maros di bawah pemerintahan Bupati Chaidir Syam sebagai salah satu
sentra produksi beras penting, tidak hanya bagi Sulawesi, tetapi juga untuk
Indonesia.
“Panennya luar biasa. Satu hektare di sini
bisa menghasilkan lebih dari 9 ton, dan setahun bisa panen sampai tiga kali.
Ini harus kita jaga dan tingkatkan lagi produksinya,” ujar Titiek usai melakukan
panen padi bersama Bupati Maros Chaidir Syam, di Kecamatan Turikale, Kelurahan Raya Kabupaten Maros, Selasa, 12 Agustus
2025.
Untuk mendukung hal tersebut, Komisi IV
DPR RI berkomitmen memperjuangkan penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian
(alsintan) dari pemerintah pusat ke Maros.
Bantuan ini akan disesuaikan dengan
kebutuhan kelompok tani yang sudah terdaftar, di antaranya combine harvester,
traktor roda empat, pompa air, dan sumur dalam untuk lahan tadah hujan.
Titiek juga menyoroti tantangan yang
dihadapi sektor pertanian di Maros, seperti perubahan iklim, keterbatasan
pupuk, benih, dan pestisida, kondisi irigasi yang perlu ditingkatkan, serta
terbatasnya akses pembiayaan dan teknologi. Menurutnya, kunci keberhasilan
pertanian adalah sinergi seluruh pemangku kepentingan.
“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri.
Sinergitas antara petani, penyuluh, pemerintah, lembaga riset, dunia usaha, dan
perbankan adalah kunci. Mari jadikan momen panen dan hari ini sebagai titik
tolak untuk meningkatkan produksi padi, memperkuat ketahanan pangan, dan
mewujudkan kemandirian beras secara berkelanjutan,” kata Titiek.
Titiek juga sekaligus mengajak seluruh
pihak menjaga semangat gotong royong dan berinovasi dalam pertanian.
“Dari sawah dan ladang inilah masa depan
bangsa kita dibangun. Mari kita panen hasil kerja keras hari ini, dan tanam
harapan baru untuk masa depan pertanian Maros yang lebih mandiri, maju, dan
sejahtera, serta menjadi lokomotif produksi padi terbaik di Sulawesi Selatan,”
ucap Titiek.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan
Yudi Sastro di tempat yang sama menambahkan bahwa pihaknya siap menindaklanjuti
arahan Ketua Komisi IV DPR RI terkait bantuan untuk petani Maros.
“Kami akan segera meminta Dinas Pertanian
mengajukan CPCL atau Calon Petani Calon Lokasi penerima bantuan. Semua yang
diarahkan Ibu Ketua akan kami penuhi, tentu dengan verifikasi agar bantuan
tepat sasaran. Jika ada kelompok yang sudah menerima di tahun yang sama, maka
akan diprioritaskan pada tahun berikutnya,” kata Yudi.
Pada kesempatan terpisah, Menteri
Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Kementan siap
mengakselerasi program peningkatan produksi padi melalui berbagai langkah
strategis.
“Saat ini kami melakukan berbagai upaya
dalam meningkatkan ketahanan pangan kita. Salah satunya melalui program oplah,
memperluas areal tanam, melakukan percepatan tanam dan panen dengan bantuan
alsintan, serta memperkuat penyediaan benih unggul dan pupuk tepat waktu.” kata
Amran.
Mentan Amran juga mengungkapkan komitmen
Kementan yang menargetkan peningkatan produksi padi nasional untuk memperkuat
ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Dalam
implementasinya, diperlukan sinergitas berbagai pihak agar target ini dapat
tercapai dengan optimal.
“Dengan kerja sama semua pihak, kita yakin Indonesia mampu kembali mencapai swasembada beras secara berkelanjutan dan petani kita tambah sejahtera,” kata Amran. (st)
