------
Jumat, 19 September 2025
Banyaknya Kasus
Anak Putus Sekolah di Takalar Terungkap Dialog Pendidikan Unismuh Makassar
TAKALAR, (PEDOMAN
KARYA). Banyaknya kasus anak putus sekolah di
Kabupaten Takalar terungkap dalam Dialog Pendidikan yang digelar Mahasiswa KKN-Dik
Universitas Muhammadiyah (Unismuh), Makassar.
Dialog Pendidikan
dengan tema: “Membangun Motivasi, Mengurangi Putus Sekolah; Harapan Baru Pendidikan di Kabupaten Takalar”, digelar
di Aula Kantor Desa Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Takalar, Rabu, 17
September 2025.
Kasus
anak putus sekolah diungkapkan Sekretaris Desa
Banyuanyara, Kecamatan Sanrobone, Rustam, saat memberikan kata sambutan. Rustam
mengungkapkan keprihatinannya dengan masih adanya kasus anak putus sekolah di
daerahnya.
Kasus anak putus
sekolah itu kemudian ditanggapi oleh dua narasumber dalam dialog pendidikan tersebut
yakni Dr. Muhammad Nawir MPd (Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar) dan Andi
Ashabul Kahfi SPd (mantan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP / alumni Program
Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).
Kedua narasumber sepakat
bahwa penyebab anak putus sekolah bisa karena faktor ekonomi, faktor lingkungan,
faktor motivasi yang kurang, serta sikap masa bodoh dan malas.
Menanggapi
pertanyaan tentang solusi menghadapi anak putus sekolah, Nawir menjelaskan
bahwa putus sekolah itu bukan hanya terjadi pada diri siswa bahkan juga terjadi
pada mahasiswa (putus kuliah).
“Jika tidak ada
lagi harapan untuk sekolah atau kuliah maka itu belum kiamat bagi mereka yang
putus sekolah atau putus kuliah. Masih ada harapan memperoleh ijazah. Bagi yang
putus sekolah, mereka bisa memperoleh ijazah lewat Paket C untuk SMA, Paket B untuk
SMP, dan Paket A untuk SD. Adapun yang putus kuliah, mereka bisa memperoleh
ijazah lewat jalur RPL, Rekognisi Pembelajaran Lampau dan itu ada di Unismuh
Makassar,” tutur Nawir.
Andi Ashabul Kahfi
dalam dialog tersebut menyoroti pentingnya motivasi dalam pendidikan dan dalam
belajar, serta berusaha menghindari terjadinya putus sekolah, sedangkan Muhammad
Nawir memulai materinya dengan statemen bahwa pendidikan itu penting,
pendidikan itu kebutuhan pokok, pendidikan itu salah satu saluran mobilitas.
Ia juga mengaitkan
antara pendidikan dan agama Islam, bagaimana Islam mendorong umatnya untuk
menuntut ilmu melalui jalur pendidikan, dengan mengutip beberapa dalil, antara
Surah Al Mujadilah ayat 11; “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Nawir juga
menyebut anjuran menuntut ilmu dari ayunan sampai liang lahat, serta anjuran
untuk menuntut ilmu walau sampai ke Negeri China. (Hasdar Sikki)
