![]() |
| Dua mahasiswa Unismuh Makassar, Sabriani dan Abdillah Khofial Luthfi berhasil meraih Juara 3 Masjidpreneur Competition 2025 yang digelar Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Makassar. (ist) |
-----
Jumat, 12 September 2025
Dua Mahasiswa
Unismuh Makassar Juara Masjidpreneur Competition 2025
MAKASSAR, (PEDOMAN
KARYA). Dua mahasiswa Universitas Muhammadiyah
(Unismuh) Makassar menorehkan prestasi membanggakan pada ajang Masjidpreneur
Competition 2025 yang digelar Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota
Makassar.
Mereka adalah
Abdillah Khofial Luthfi dari Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidika (FKIP), dan Sabriani dari Program Studi Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Pemerintahan (FISIP).
Keduanya, yang
mewakili Remaja Masjid Idaaratul Auqaaf, berhasil meraih Juara 3 dalam
kompetisi kewirausahaan bergengsi antarmasjid se-Kota Makassar.
Kemenangan ini
tidak sekadar menegaskan kapasitas individu, tetapi juga mencerminkan sinergi
antara dunia kampus dan gerakan remaja masjid. Berbekal latar belakang
pendidikan yang berbeda, Abdillah dan Sabriani menyusun proposal bisnis
berbasis Business Model Canvas (BMC) dan analisis SWOT yang matang. Ide kreatif
mereka dinilai layak mendapatkan pendanaan sebesar Rp10 juta dari Pemerintah
Kota Makassar.
Masjidpreneur
Competition 2025 diawali dengan Pelatihan Remaja Masjid pada 11–15 Agustus di
Masjid Raya Makassar. Perwakilan dari berbagai masjid mengikuti pelatihan
intensif yang mengupas kepemimpinan, pengelolaan masjid, literasi bisnis,
hingga pemasaran digital. Pelatihan ini melahirkan gagasan-gagasan bisnis
sosial yang kemudian diuji dalam kompetisi utama.
Puncak kompetisi
berlangsung pada 4 September, ketika 10 finalis mempresentasikan proposal
bisnis di hadapan dewan juri. Dua hari kemudian, 6 September, digelar
Masjidpreneur Expo yang memamerkan produk dan gagasan bisnis para finalis
kepada publik.
Semarak acara
ditutup dengan Tabligh Akbar dan pengumuman pemenang. Momen ini kian berkesan
dengan kehadiran dua narasumber nasional, yakni Ketua Takmir Masjid Jogokariyan
Yogyakarta, KH Muhammad Jazir, dan Ketua Takmir Masjid Al-Falah Sragen, Ki
Kusnadi Ikhwani. Mereka berbagi pengalaman tentang peran masjid sebagai motor
pemberdayaan ekonomi umat.
“Masjid bukan
hanya tempat ibadah, tetapi pusat peradaban yang menebar kesejahteraan,” ujar
Ki Kusnadi Ikhwani.
Abdillah Khofial
Luthfi mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan.
“Alhamdulillah,
kegiatan pelatihan dan kompetisi ini membuka pemikiran kami tentang upaya
memakmurkan masjid melalui ide bisnis yang mendapat dukungan pemerintah,”
ujarnya.
Bagian Kesra Kota
Makassar pun menuai apresiasi karena menghadirkan program strategis yang
menjadikan masjid sebagai wadah pemberdayaan ekonomi dan inkubator bisnis halal
bagi generasi muda. Ajang ini menunjukkan bahwa masjid dapat menjadi ruang
lahirnya inovasi sosial dan ekonomi. (zak)
