Menyiapkan Tenaga Kerja yang Menguasai Bahasa Inggris


TRYOUT TOEFL. Foto atas, suasana uji coba TOEFL ), di Balai Sidang Kampus Universitas Bosowa, Makassar, Ahad, 14 Februari 2016. Foto bawah, Rektor Universitas Bosowa Makassar, Prof Muhammad Saleh Pallu MEng, foto bersama Dekan Fakultas Sastra Dr Mas’ud Muhamadiyah, serta perwakilan lembaga kursus White House. (ist)






---------
Jumat, 19 Februari 2016


Menyiapkan Tenaga Kerja yang Menguasai Bahasa Inggris


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Perguruan tinggi punya tanggungjawab besar untuk mencetak manusia-manusia cerdas, termasuk menyiapkan tenaga kerja yang menguasai Bahasa Inggris dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah diberlakukan pada akhir 2015.
Untuk itulah, Fakultas Sastra Universiras Bosowa 45 Makassar, mengadakan tryout atau uji coba TOEFL (Test Of English as a Foreign Language atau Test Bahasa Inggris sebagai bahasa asing) dengan mengundang ribuan pelajar dari berbagai sekolah dan mahasiswa berbagai perguruan tinggi.
Tryout yang dilaksanakan bekerjasama Lembaga Kursus White House, serta diikuti 1.226 peserta (dibagi tiga sesi uji coba), di Balai Sidang Kampus Universitas Bosowa, Ahad, 14 Februari 2016, mengangkat tema “Menyiapkan Tenaga Kerja yang Menguasai Bahasa Inggris dalam Menyongsong MEA.”
Dekan Fakultas Sastra Universitas Bosowa, Dr Mas’ud Muhammadiyah, mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak perguruan tinggi dalam memantapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
“Ini merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat melalui edukasi singkat mengenai pengenalan bahasa dan informasi mengenai MEA pada khususnya,” ungkapnya  kepada wartawan.
Mantan wartawan Harian Pedoman Rakyat mengatakan, tryout TOEFL dan pengenalan mengenai MEA tersebut merupakan ajang untuk mengedukasi anak-anak muda agar kembali menyadari bahwa kemampuan berbahasa asing, baik lisan maupun tulisan, juga merupakan senjata dalam menghadapi MEA.
“Kami menyadari bahwa penguasaan Bahasa Inggris, tidak hanya membutuhkan teori, namun juga perlu dipraktikkan,” tegas Mas’ud.
Dia menambahkan, salah satu terobosan yang dilakukan Fakultas Sastra Universitas Bosowa adalah dengan menghadirkan penutur asli bahasa asing guna menjalankan fungsi pendidikan dan pengajaran.
Kedepannya, saya berharap melalui berbagai kegiatan-kegiatan positif, Universitas Bosowa bisa semakin dikenal oleh masyarakat,” kata Mas’ud. (win)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama