Dunia Pendidikan Dirusak Pemerintah dan Masyarakat


“Nabilang, pemerintah merusak dunia pendidikan dengan cara mengangkat dan mencopot kepala sekolah seenaknya. Di sekolah juga banyak sekali guru honorer dan juga banyak guru yang bukan berlatar-belakang pendidik yang mengajar di kelas,” ungkap Daeng Tompo’.







--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 30 Januari 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (109):


Dunia Pendidikan Dirusak Pemerintah dan Masyarakat



“Ketemuka’ kemarin sama Daeng Tasa’ di acara pengantin,” ungkap Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi di kantin Kantor Gubernur. 

“Daeng Tasa’ yang mana, itu yang pensiunan kepala sekolah ka?” sebut Daeng Nappa’. 

“Baa, itumi. Daeng Tasa’ mengaku sangat sedih melihat kondisi pendidikan saat ini,” kata Daeng Tompo’. 

“Kenapai beng na sedih?” tanya Nappa’. 

“Daeng Tasa’ merasa sedih karena dunia pendidikan dirusak bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat,” kata Daeng Tompo’. 

“Kenapai bedeng, kenapai bilang begitu?” tanya Daeng Nappa’. 

“Nabilang, pemerintah merusak dunia pendidikan dengan cara mengangkat dan mencopot kepala sekolah seenaknya. Di sekolah juga banyak sekali guru honorer dan juga banyak guru yang bukan berlatar-belakang pendidik yang mengajar di kelas,” ungkap Daeng Tompo’. 

“Terus masyarakat,” tukas Daeng Nappa’. 

“Masyarakat merusak dunia pendidikan dengan cara memaksakan anaknya masuk ke sekolah favorit dengan menghalalkan segala cara, dan akan marah kalau anaknya dihukum di sekolah, meskipun sang anak melakukan kesalahan atau pelanggaran,” papar Daeng Tompo’. 

“Betul tong tawwa itu Daeng Tasa’,” ujar Daeng Nappa’. (asnawin)

Senin, 11 Desember 2017
-----
@Obrolan 108:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/tidak-harusji-ada-acara-maulid.html

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama