Takalar Sering Dilanda Banjir dan Angin Puting Beliung


RAPAT PERSIAPAN. Kepala Sub Bidang Perencanaan BNPB Pusat, Ibu Eni (kelima dari kiri) foto bersama sejumlah peserta Rapat Persiapan Penyusunan Rencana Kontijensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, di Kantor BPBD Kabupaten Takalar, Rabu, 16 Mei 2018. (ist)



 


------
Kamis, 17 Mei 2018


Takalar Sering Dilanda Banjir dan Angin Puting Beliung


TAKALAR, (PEDOMAN KARYA). Kabupaten Takalar termasuk daerah yang sering dilanda banjir dan longsor, serta abrasi pantai, namun di sisi lain Takalar juga kerap dilanda kekeringan. Bencana lain yang sering terjadi yaitu angin puting beliung dan juga wabah penyakit.
Sehubungan dengan itu, penyelenggaraan penanggulangam bencana perlu mengetahui jenis-jenis bencana yang kerap terjadi, serta membuat konsep kajian risiko dan manajemen yang menggambarkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan dalam menanggulangi bencana.
“Sangat perlu tersusunnya berbagai dokumen perencanaan pengurangan risiko bencana dan kesiap-siagaan, fasilitas peningkatan kapasitas pengurangan risiko bencana, serta kesiap-siagaan daerah, swasta, dan masyarakat. Begitupun dukungan teknologi informasi dan kemunikasi kebencanaan melalui BMKG,” tutur Kepala Sub Bidang Perencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, Ibu Eni.
Hal itu ia kemukakan pada Rapat Persiapan Penyusunan Rencana Kontijensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Takalar, Rabu, 16 Mei 2018.
Kegiatan sosialisasi persiapan penyusunan / updating rencana kontijensi menghadapi bencana yang diselenggarakan oleh BNPB Pusat, bertujuan mendukung pelaksanaan pembangunan nasional pengelolaan di bidang lingkungan hidup dan pengelolaan penanggulangan bencana.
“Penyusunan dan updating rencana kontojensi ini merupakan sebuah dokumen yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana dan rencana aksi,” kata Ibu Eni.
Ibu Eni juga menyinggung pemberian bantuan logistik penanganan darurat melalui dukungan BNPB Pusat, BPBD Provisi, dan BPBD Kabupaten/Kota, serta penyediaan pemenuhan kebutuhan logistik dan peralatan kebencanaan sesuai dgn standar minimal secara bertahap.
“Output pengkajian dari rencana kotijensi yang termasuk kebijakan umum kebijakan teknis per bencana serta kecepatan disribusi bantuan pada saat penanganan daerah terdampak bencana,” katanya.
Dia mengatakan, Undang-undang sudah mengamanahkan perlindungan terhadap warga negara secara konstitusi sesuai UU Nomor 24 Tahun 2007, tetang Penanggulangan Bencana, sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang harus dilaksanakan secara terencana, terpadu, dan terkoordinasi.
“Pemerintah juga harus selalu hadir di tengah tengah masyarakat, khususnya pada saat terjadi bencana,” kata Ibu Eni.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Talalar, Muhamamd Rusli, berharap agar kegiatan Rapat Persiapan Penyusunan Rencana Kontijensi Menghadapi Ancaman Bencana Banjir di Kabupaten Takalar semoga dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan tentang pengurangan risiko bencana yang disebabkan kejadian atau peristiwa bencana.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Bupati Takalar Syamsari Kitta dihadiri oleh Kepala BPBD Kabupaten Talalar Muhammad Rusli, serta puluhan peserta dari berbagai instansi terkait, antara lain Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, unsur TNI,  unsur Polri, ORARI, dan para penggiat penanggulangan bencana. (hasdar sikki)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama