Mari Berhenti Sejenak


Tanggal 1-10 Dzulhijjah adalah hari penting. Hari di mana nabi junjungan beta sedang mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji. Mari berhenti sejenak, jika tidak dapat berhenti selamanya. Mari membasuh hati kita yang berkarat karena dengki, iri, dan sombong. Selamat memasuki 10 hari pertama Dzulhijjah. Ihramkan diri, kata, dan laku, agar hajilah dirimu sejak sekarang. 

- Faidah Azuz Sialana -




-----

PEDOMAN KARYA
Ahad, 12 Agustus 2018


Mari Berhenti Sejenak


Oleh: Faidah Azuz Sialana


Tanggal 1-10 Dzulhijjah adalah hari penting. Hari di mana nabi junjungan beta sedang mempersiapkan diri melaksanakan ibadah haji.

Mari berhenti sejenak, jika tidak dapat berhenti selamanya. Mari membasuh hati kita yang berkarat karena dengki, iri, dan sombong.

Mari berhenti sejenak, jika tak dapat berhenti selamanya. Mari hanya menuliskan yang menyejukkan hati dan menjauhkan cibiran dan cabaran.

Mari berhenti sejenak, jika tak dapat berhenti selamanya. Mari memantangkan jemari menulis berita yang tak berujung sumbernya.

Mari berhenti sejenak, jika tak dapat berhenti selamanya. Mari mengisi kembali rongga kepala dengan pikiran berisi cinta yang saling menghormati.

Mari memeluk Dzulhijjah sejenak, jika bulan-bulan lain kita tak mampu. Mari memeluk kisah kelembutan nabi dalam setiap jejak hidupnya, lalu membawa jejak kelembutan itu ke pagar rumah tetangga, ke teras rumah teman, ke tangga rumah semua kerabat, atau bawalah ke hati setiap orang.

Mari berhenti sejenak. Berdiri jujur, membaca lagi betapa banyak kata tak patut telah kita semburkan. Mari menakar diri lewat kata, sebab kata yang kita lahirkan adalah tanda tentang diri kita.

Kata yang lembut, jujur, dan bertatakrama, berpulang kepada tuannya dan begitu pun sebaliknya, tentu saja.

Selamat memasuki 10 hari pertama Dzulhijjah. Ihramkan diri, kata, dan laku, agar hajilah dirimu sejak sekarang.

Makassar, 12 Agustus 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama