Bergabung dengan Ulama atau dengan Orang Jahat?


“Dalam diskusi muncul pertanyaan, pilih mana, bergabung dengan para ulama dan tokoh-tokoh idealis untuk berjihad, atau bergabung dengan orang-orang komunis dan orang-orang jahat?” papar Daeng Nappa'. (int)






-----
PEDOMAN KARYA
Rabu, 15 Mei 2019


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Bergabung dengan Ulama atau dengan Orang Jahat?


“Kemarin ada kajian agama kuhadiri,” kata Daeng Nappa' kepada Daeng Tompo' saat ngobrol di masjid sambil menunggu waktu shalat lohor

“Apa dibahas?” tanya Daeng Tompo’.

“Masalah jihad,” kata Daeng Nappa’.

“Berjuang di jalan Allah," ujar Daeng Tompo'.

“Betul. Dikaitkangi dengan kondisi dan perkembangan zaman," kata Daeng Nappa'.

“Bagaimana beng kaitanna?” tanya Daeng Tompo'.

“Dalam diskusi muncul pertanyaan, pilih mana, bergabung dengan para ulama dan tokoh-tokoh idealis untuk berjihad, atau bergabung dengan orang-orang komunis dan orang-orang jahat?” papar Daeng Nappa'.

“Mantaptong itu pembahasanna,” kata Daeng Tompo’.

“Menarik dan hidup sekali diskusina,” kata Daeng Nappa’.

“Jadi apa kesimpulanna?” tanya Daeng Tompo’.

“Ada dua kesimpulanna. Pertama, kita harus menentukan sikap, di kelompok mana kita bergabung. Kedua, kita harus terus berjuang untuk menegakkan keadilan,” tutur Daeng Nappa’.

“Jadi kita’, di kelompok manaki’ mau bergabung?” tanya Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Itu bertanya’ atau bertanya’?” Daeng Nappa’ balik bertanya sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama