Hujan Interupsi Warnai Konferensi PWI Sidrap – Enrekang, Edy Basri Terpilih Aklamasi


AKLAMASI. Wakil Ketua PWI Sulsel, Mappiar HS (paling kiri) melantik Edy Basri (berdiri di depan kedua dari kiri) sebagai Ketua PWI Sidrap-Enrekang periode 2019-2022, Marno Pawessai (paling kiri) sebagai sekretaris, dan Bahri Lahayya sebagai bendahara, di Ballroom Algony Hotel Grang Sidny, Pangkajene Sidrap, Ahad, 24 November 2019. (Foto: Imam Ismail / PEDOMAN KARYA)



-------


Senin, 25 November 2019


Hujan Interupsi Warnai Konferensi PWI Sidrap – Enrekang, Edy Basri Terpilih Aklamasi


SIDRAP, (PEDOMAN KARYA). Hujan interupsi mewarnai jalannya Konferensi Kabupaten Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sidrap-Enrekang, di Ballroom Algony Hotel Grang Sidny, Pangkajene Sidrap, Ahad, 24 November 2019.

Meskipun banyak protes kepada pimpinan sidang terkait penegakan aturan organisasi dalam pemilihan ketua dan pengurus PWI, bahkan terjadi aksi walk out atau meninggalkan ruang konferensi dari beberapa peserta, konferensi tetap berlanjut dan Edy Basri akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Sidrap – Enrekang perioe 2019-2022, menggantikan Hasman Hanafi.

Hujan interupsi itu terjadi karena Sekretaris PWI Sulsel, Anwar Sanusi, yang memimpin sidang pemilihan ketua dan pengurus PWI Sidrap – Enrekang, tidak mengindahkan usulan dari peserta dan juga dinilai tidak mengindahkan aturan organisasi.

Anwar Sanusi yang memimpin sidang didampingi Darwis Pantong (Ketua Panitia) dan Marno Pawessai, menolak usulan peserta sidang yang meminta memasukkan dalam Tata Tertib Pemilihan bahwa pemilihan didasarkan pada Peraturan Dasar (PD) dan Peraturan Rumah Tangga (PRT) PWI.

Usulan agar calon Ketua PWI Kabupaten Sidrap – Enrekang harus memiliki dan memperlihatkan Katu Anggota PWI, serta telah menjadi Anggota Biasa PWI sekurang-kurangnya satu tahun sesuai PD/PRT PWI, juga tidak diindahkan oleh pimpinan sidang.

“Kami juga meminta Sekretaris PWI Provinsi memperlihatkan daftar peserta penuh Konferensi PWI Kabupaten Sidrap – Enrekang, tapi beliau mengaku tidak membawa daftarnya,” ungkap mantan Sekretaris PWI Sidrap – Enrekang, Risal Bakri Musa, kepada Pedoman Karya, via telpon seluler, Senin, 25 November 2019.

Di sisi lain, kata Risal, kami juga mengusulkan agar peserta yang mengantongi Kartu Anggota Biasa tidak bisa diwakili tapi harus hadir langsung, ternyata juga tidak diindahkan, sehingga lebih banyak peserta yang datang dengan membawa mandat dibandingkan peserta yang mengantongi Kartu Anggota Biasa PWI.

“Karena usulan-usulan kami tidak diterima, padahal kami ingin menegakkan aturan organisasi PWI, maka saya bersama Pak Darwin Sire dan Pak Mansur Manno, akhirnya memilih keluar meninggalkan ruang konferensi,” ungkap Risal yang sehari-hari Kepala Biro Harian Ujungpandang Ekspres di Sidrap.

Sebagai Anggota PWI, Risal mengaku sangat menyayangkan pengurus PWI Provinsi Sulsel yang tidak berupaya menegakkan aturan organisasi dan juga menyayangkan anggota PWI yang sudah mengantongi Kartu Anggota Biasa PWI tapi malas menghadiri kegiatan konferensi kabupaten yang merupakan pertemuan tertinggi PWI Kabupaten.

Aklamasi

Setelah Risal Bakri bersama Darwin Sire dan Mansur Manno melakukan aksi keluar dari tempat persidangan, beberapa peserta kemudian mengusulkan agar tidak perlu lagi dilakukan pemilihan dan langsung menetapkan Edy Basri sebagai ketua, karena Risal Bakri yang semula digadang-gadang jadi ketua ternyata sudah keluar dari arena pemilihan.

Anwar Sanusi yang memimpin sidang kemudian meminta pendapat dari peserta sidang lainnya dan ternyata semua menyetujui, maka Edy Basri yang sehari-hari menjabat Kepala Biro Harian Fajar di Sidrap akhirnya terpilih secara aklamasi sebagai Ketua PWI Sidrap – Enrekang periode 2019-2022.

Dewan komisioner Anwar dan H. Mappiar dari pengurus PWI Provinsi Sulsel kemudian mengumumkan bahwa Konferensi PWI Sidrap – Enrekang yang diikuti delapan dari 11 peserta penuh, secara bulat memilih Edy Basri secara aklamasi sebagai ketua.

Adapun Edy Basri, setelah terpilih secara aklamasi sebagai ketua, langsung membentuk kepengurusan baru dan memilih Marno Pawessai (wartawan Merah Putih Pos yang pada periode sebelumnya menjabat bendahara) sebagai sekretaris, dan Bahri Lahayya (wartawan Tabloid Lacak) sebagai bendahara.

“Pengurusan dan rapat program dilakukan kemudian. Terima kasih kepada semua teman-teman yang telah mempercayakan saya sebagai ketua. Insya Allah, kita akan sinerjikan dengan program kerja PWI Provinsi Sulsel dan program kerja PWI Pusat, termasuk akan bersinerji dengan Pemerintah Kabupaten Sidrap dan Pemerintah Kabupaten Enrekang,” kata  Edy.

Sedang Diproses di PWI Pusat

Sekretaris PWI Sulsel, Anwar Sanusi, dalam konferensi itu mengakui bahwa Edy Basri yang terpilih sebagai ketua memang belum mengantongi Kartu Anggota Biasa PWI, tapi PWI Sulsel sudah mengusulkan kartu keanggotaannya ke PWI Pusat.

Anwar Sanusi mengatakan Edy Basri sudah memenuhi syarat untuk dipilih sebagai Ketua PWI Kabupaten Sidrap – Enrekang karena kartu keanggotaannya sudah diproses di PWI Pusat. (Imam Ismail/Tom)

--------
Baca juga:

Pemilihan Ketua PWI Sulsel Yang Melelahkan

“Badai” di Awal Kepengurusan PWI Sulsel

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama