Mauma’ Saya Keluar dari Semua Grup WA

“Janganki’, karena kalau keluarki’, apalagi kalau grup keluarga atau grup kompleks perumahan, maka pasti kita’ akan terkucil, kita’ akan dianggap tidak ada, dan pasti ketinggalan informasiki’,” kata Daeng Tompo’.






---------- 

PEDOMAN KARYA

Jumat, 28 Mei 2021

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Mauma’ Saya Keluar dari Semua Grup WA

 

 

“Mauma’ saya keluar dari semua grup WA (WhatsApp),” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi malam di teras rumah Daeng Tompo’.

“Kenapaikah?” tanya Daeng Tompo’.

“Ka macam-macam sekalimi naposting orang di grup, biar tidak penting. Biasatongmi juga ada yang bertengkar di grup,” jawab Daeng Nappa’.

“Yang penting bukanji kita’, biarkantongmi,” kata Daeng Tompo’.

“Biasatong ada yang iseng-iseng mengirim foto dan video yang tidak pantas dilihat,” kata Daeng Nappa’.

“Biarkanmi, berhenti sendiriji itu kalau tidak ada yang tanggapi,” kata Daeng Tompo’.

“Jadi janganma’ keluar dari grup?” tanya Daeng Nappa’.

“Janganki’, karena kalau keluarki’, apalagi kalau grup keluarga atau grup kompleks perumahan, maka pasti kita’ akan terkucil, kita’ akan dianggap tidak ada, dan pasti ketinggalan informasiki’,” kata Daeng Tompo’.

“Oh begitu,” kata Daeng Nappa’.

“Ibaratnya kalau ada beberapa potong kayu dibakar, maka semua kayu itu akan sama-sama terbakar dan menyala, tapi coba kasi’ keluarki satu potong kayu, pasti cepat mati apina kayu yang kita’ pisahkan sendiri itu. Terus coba kita’ masukkan kembali kayu itu ke dalam kayu-kayu yang sedang terbakar, pasti menyala kembali to?” tutur Daeng Tompo’.

“Baa, benar juga itu,” kata Daeng Nappa’.

“Makanya janganki’ keluar dari grup, karena mati sendiriki’ itu,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Untungna itu padeng baruka’ berencana keluar dari grup. Kalau begitu tidak jadija’ padeng keluar,” kata Daeng Nappa’ sambil balas tersenyum. (asnawin)

 

@TettaTompo

Jumat, 28 Mei 2021

-------

Obrolan sebelumnya:

Bisakah Itu Aturan Diberlakukan Hanya Untuk Sebagian Orang?

Orang Terdidik pun Bisa Dibutakan oleh Kekuasaan

Cukup Menjadi Manusia untuk Peduli Palestina

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama