Banyak Pejabat Kejar Ijazah, Bukan Kejar Ilmu

“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Tompo’.

“Karena banyak pejabat yang tiba-tiba sudah menambahkan gelar magister di belakang namanya, tapi tidak jelas dimana dan kapan kuliah, karena mereka tetap berkantor setiap hari kerja seperti biasa,” kata Daeng Nappa’.

 



----

PEDOMAN KARYA

Rabu, 12 Oktober 2022

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

 

 

Banyak Pejabat Kejar Ijazah, Bukan Kejar Ilmu

 

 

“Kayaknya banyak pejabat yang hanya mengejar ijazah formal dan bukan mengejar ilmu,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi siang di warkop terminal.

“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Tompo’.

“Karena banyak pejabat yang tiba-tiba sudah menambahkan gelar magister di belakang namanya, tapi tidak jelas dimana dan kapan kuliah, karena mereka tetap berkantor setiap hari kerja seperti biasa,” kata Daeng Nappa’.

“Kuliahji memang tawwa, cuma bukan kuliah reguler seperti mahasiswa murni. Mereka kuliah akhir pekan Sabtu – Ahad. Jadi memang tetapji berkantor seperti biasa, karena kantor buka Senin sampai Jumat, sedangkan hari Sabtu dan Ahad libur,” kata Daeng Tompo’.

“Oh begitu?” tanya Daeng Nappa’.

“Tapi memang, ada juga orang kuliah S2, hanya namanya yang kuliah, orangnya jarangji ke kampus. Tugas-tugasnya dikerjakan oleh orang lain. Proposal penelitian dan hasil penelitian juga dikerjakan oleh orang lain,” ungkap Daeng Tompo’.

“Jadi dia apaji nabikin?” tanya Daeng Nappa’.

“Dia tinggal ikut ujian saja,” kata Daeng Tompo’.

“Jadi apaji natau’ kalau dia tidak kuliah dan tidak melakukan penelitian?” tanya Daeng Nappa’ lagi.

“Itumi yang kita’ bilang tadi. Mereka hanya mengejar ijazah formal dan bukan mengejar ilmu,” jawab Daeng Tompo’.

“Terus kenapa bisa lulus kalau tidak ada natau’?” tanya Daeng Nappa’.

“Adatongji yang memang pintar karena dia memilih program studi yang sesuai bidang pekerjaannya sehari-hari, misanya Prodi Ilmu Pemerintahan, tapi ada juga yang kelulusannya dibantu,” papar Daeng Tompo’.

“Kenapaki’ tauki?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Karena saya dulu ketua kelas waktu kuliah S2. Saya pegang absensi. Saya tau siapa-siapa yang rajin kuliah, siapa yang hanya sekali-sekali datang, dan siapa yang tidak pernah muncul di kampus,” jelas Daeng Tompo’ sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

 

Rabu, 12 Oktober 2022


-----

Obrolan sebelumnya:

Sudahmi Jadi Presiden, Mau Lagi Jadi Wapres

Kalau Ada Bantuan Disebut Bantuan Presiden, Kalau Utang Disebut Utang Negara

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama