Banggalah sebagai Orang Takalar


"Saya ingin melihat Takalar maju. Saya ingin masyarakat Takalar bangga menjadi orang Takalar. Sudah saatnya kita berhenti membanggakan daerahnya orang. Kita perlu membangun sesuatu yang baik untuk menjadi kebanggaan kita sebagai orang Takalar. Banggalah sebagai orang Takalar. Banggalah jadi orang Takalar."

- Burhanuddin Baharuddin - 
(Bupati Takalar, 2012-2017)







-----------
Rabu, 10 Februari 2016


Burhanuddin Baharuddin:


Banggalah sebagai Orang Takalar



HariJadi atau Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Takalar, yang jatuh pada 10 Februari 2016, menetapkan tema: “Peningkatan Pelayanan kepada Masyarakat yang Semakin Baik dan Semakin Efisien”. Tema tersebut dipilih karena tugas utama pemerintah adalah menyiapkan fasilitas layanan publik yang lebih baik dan lebih memadai untuk kesejahteraan rakyat.

Guna meramaikan hari jadi tersebut, Pemerintah Kabupaten Takalar mengadakan sejumlah kegiatan, termasuk beberapa kegiatan yang melibatkan langsung masyarakat Takalar.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain lomba kebersihan desa dan kelurahan, lomba kebersihan kantor, pertandingan olahraga (baik antar-instansi maupun kelompok-kelompok masyarakat) seperti sepak bola, tenis (lapangan), futsal, balap sepeda, cross country jeep, dan lomba motorcross.

Selain itu juga diadakan dzikir akbar, acara jalan sehat, sepeda santai, bakti sosial, parade becak, pawai kendaraan hias, dan  masih banyak lagi kegiatan lainnya.

“Kami mengupayakan agar Hari Jadi Takalar bukan hanya melibatkan pemerintah dan kantor-kantor, melainkan juga dirayakan oleh seluruh masyarakat Takalar,” kata Bupati Takalar, Dr Burhanuddin Baharuddin, dalam bincang-bincang dengan wartawan “Pedoman Karya”, Asnawin Aminuddin dan Hasdar Sikki, beberapa waktu lalu.

Bagaimana perkembangan Takalar di usia 56 tahun dan apa obsesi Haji Bur–sapaan akrab Burhanuddin Baharuddin–selaku Bupati Takalar, berikut petikan wawancaranya.

Pedoman Karya (PK): Prestasi apa yang dicapai Takalar, khususnya dalam tiga tahun kepemimpinan Bapak?

Burhanuddin Baharuddin (Haji Bur): Bukan prestasi tetapi hasil dari sebuah kerja keras, seperti peringkat IPM (Indeks Pembangunan Manusia), penghargaan Adipura sebagai kota bersih, Kebupaten Sehat, Opini WDP (Wajar dengan Pengecualian) dari Badan Pemeriksa Keuangan, LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan) yang baik, Penataan Kota yang baik, serta Penghargaan UKM (Usaha Kecil Menengah) yang baik.

Masih banyak lagi hasil yang ingin kami capai untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Ada sembilan kecamatan di Takalar yang masing masing mempunyai keunggulan dan daya tarik sesuai letak dan potensinya. Kecemerlangan pembangunan Kabupaten Takalar ke depan, sangat dipengaruhi oleh keterlibatan semua pemangku kepentingan. Semakin baik pekerjaan kita, semakin baik masa depan Takalar.

PK: Bagaimana dengan PAD (Pendapatan Asli Daerah) Takalar dalam tiga tahun terakhir?

Haji Bur: PAD Takalar saat ini sudah mencapai Rp105 milyar lebih. Sebelumnya hanya Rp35 milyar. Sumber pendapatan terbesar berasal dari pajak daerah dan retribusi daerah. Indikator kemakmuran sebuah daerah sangat ditentukan oleh kemampuan masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi.

PK: Bagaimana dengan APBD Takalar dalam tiga tahun terakhir?

Haji Bur: APBD Kabupaten Takalar juga mengalami peningkatan selama empat tahun, yaitu dari Rp600 milyar pada 2012, menjadi Rp1,2 triliun pada tahun anggaran 2016. Anggaran terbesar berasal dari DAU yakni Rp598 milyar, dan DAK yakni Rp296 milyar. Dana ini kami peroleh dari pemerintah pusat melalui masing masing kementerian. Selain itu kami juga mendapat dana dari tugas pembantuan untuk membangun pasar dan infrastruktur lainnya.

Untuk mendapatkan dana harus ada rencana program yang disampaikan, sehingga pemerintah pusat dapat melihat masalahnya dan manfaat bantuan terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat.

PK: Pemkab Takalar mencanangkan Program Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-15, di Teluk Laikang, Dusun Puntondo, Kecamatan Mangara’bombang, Takalar, 27 Juli 2015. Bisa Bapak jelaskan mengenai program Kawasan Ekonomi Khusus tersebut?

Haji Bur: Kawasan Ekonomi Khusus adalah sebuah kawasan yang direncanakan untuk menjadi kawasan khusus, dengan tujuan membangun industri terpadu dan terintegrasi, seperti industri mobil dan motor yang semua komponenya dibuat di Kabupaten Takalar, sehingga industri itu lebih efesien.

Begitu juga industri pengelolaan hasil bumi seperti rumput laut, udang, ikan, jagung, industri pengalengan buah. Semua dikelola dalam satu kawasan, termasuk pelabuhan, sehingga biaya produksinya lebih murah.

Jika dikelola dalam satu kawasan terpadu, maka biaya bongkar, biaya transportasi, dan biaya-biaya lainnya tidak perlu dikeluarkan, dan ini membuat harga produksi barang lebih murah. Pemikiran ini muncul karena melihat kawasan Kecamatan Mangara’bombang memiliki lahan yang luas dan  kurang produktif secara ekonomis.

PK: Manfaat apa yang diperoleh pemerintah dan masyarakat Takalar jika Kawasan Ekonomi Khusus sudah berjalan?

Haji Bur: Kalau kawasan seluas 5000 hektar yang sudah dipersiapan perencanaanya dapat direalisasikan, maka akan tercipta multiplier effects atau suatu kegiatan yang memacu timbulnya kegiatan lain. Multiplier effects ekonomi yang luar biasa dan wajah baru Kabupaten Takalar akan kelihatan.

Manfaatnya bagi masyarakat adalah peningkatan pendapatan, ketersediaan lapangan kerja, dan harga lahannya akan bernilai tinggi.

Manfaatnya bagi pemerintah adalah perluasan lapangan kerja, peningkatan pendapatan dari pajak dan retribusi, serta penataan kota akan lebih baik dan memilki daya tarik tersendiri. Daerah tetangga juga akan mendapatkan manfaat.

PK: Bagaimana latar belakang terpilihnya Takalar sebagai tempat Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-15?

Haji Bur: PSBM selama ini selalu dilaksanakan di Makassar, tetapi Bapak Wapres (Jusuf Kalla) menginginkan pertemuan itu diadakan di daerah. Takalar kemudian terpilih karena dianggap daerah yang paling dekat dengan Makassar dan memilki perencanaan pembangunan kawasan industri terpadu yang bisa dijual kepada para investor yang datang dari dalam dan luar negeri.

Kesempatan itu kami manfaatkan memperkenalkan Kabupaten Takalar dengan berbagai potensinya. Hasilnya, banyak pengusaha yang berminat untuk berinvestasi di Takalar, seperti rencana membangun industri otomotif secara terpadu di Takalar, rencana pembangunan kota baru, pembangunan industri pengolahan, pembangunan pelabuhan, serta bandar udara internasional.

PK: Untuk membangun Takalar, tentu dibutuhkan banyak sumber daya manusia.

Haji Bur: Perubahan adalah sesuatu yang pasti terjadi, karena sifat inti kehidupan adalah maju dan berkembang. Ada yang bilang SDM di Takalar masih terbatas kemampuannya. Menurut saya, tidak semua hal, layak untuk dibanding-bandingkan. SDM daerah saya punya kelemahan, tetapi di sisi lain, ada juga kelebihannya.

Selama tiga tahun memimpin Takalar, saya melihat SDM di Takalar sebenarnya bukan lemah dan kurang berkualitas, melainkan hanya kurang tekun dan tidak mau belajar. Segalanya ingin cepat. Mereka ingin langsung melihat hasil pembangunan, padahal kalau mau memetik buah, kita harus menanam dulu pohonnya dan merawat pohon tersebut.

PK: Apakah ini ada hubungannya dengan sistem atau kurikulum pendidikan kita?

Haji Bur: Tidak juga. Kita tidak boleh terlalu cepat curiga. Sistem pendidikan kita sudah baik, tetapi semua tergantung  individunya. Kalau kita malas, sudah jadi hukum alam, hasilnya juga sedikit. Jadi keberhasilan SDM sangat tergantung dari ketekunan, bukan sistem atau lingkungan.

PK: Bagaimana kiat-kiat Bapak untuk meningkatkan mutu SDM di Takalar?

Haji Bur: Kecerdasan manusia ada pusatnya. Menurut saya pusat kecerdasan manusia bukan pada pikirnnya, melainkan terletak pada hati dan jiwanya. Jika hatinya cerdas dan jernih, sudah pasti seluruh kecerdasan lain juga berfungi. Makanya, revolusi mental perlu dikembangkan ke revolusi hati. Saya kira ini perlu dicoba.

PK: Apa obsesi Bapak sebagai Bupati Takalar?

Haji Bur: Saya ingin melihat Takalar maju. Saya ingin masyarakat Takalar bangga menjadi orang Takalar. Sudah saatnya kita berhenti membanggakan daerahnya orang. Kita perlu membangun sesuatu yang baik untuk menjadi kebanggaan kita sebagai orang Takalar. Banggalah sebagai orang Takalar. Banggalah jadi orang Takalar. Selamat hari jadi ke-56 Kabupaten Takalar.

2 Komentar

  1. Harus diakui, Takalar masa kini telah banyak mengalami perubahan, bergerak ke depan. Walaupun tidak boleh dipungkiri bahwa akselerasinya masih perlu terus ditingkatkan. Terutama, Kota Kabupaten Takalar perlu pula di desain lebih menjual, indah, dan bercirikan KOTA

    BalasHapus
  2. Banggalah sebagai Orang Takalar
    ...
    http://takalar-kab.blogspot.co.id/2016/03/banggalah-sebagai-orang-takalar.html

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama