Wisuda yang Tertunda


WISUDA. "Hari ini, atau 13 tahun kemudian, saya baru masuk di Baruga Andi Pangerang Pettarani (Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, red) untuk mengikuti wisuda. Kali ini, tidak ada lagi alasan bagi saya untuk tidak membagi kebahagiaan ini kepada orang-orang tercinta, kepada dua ibu tangguh, Etta Nia atas doanya sepanjang masa, dan istriku yang setia mendampingi di Makassar selama kuliah magister (S2)." -- Andi Ayatullah Ahmad --








------
PEDOMAN KARYA
Kamis, 22 Desember 2016


SURAT PEMBACA:


Wisuda yang Tertunda


Saat pengumuman UMPTN, segera saya sampaikan kabar kelulusan itu kepada ayahanda.
“Syukurmi itu nak kau lulus, tapi untuk biaya kuliahmu, saya tidak bisa lagi membiayai seperti kakakmu sebelumnya,” kata ayah kurang semangat.
Waktu itu saya hanya bisa protes dalam hati, lalu mengadukan ini kepada Etta Nia (panggilan kami kepada ibu).
“Sabarki nak, kau ke Ujungpandang (Makassar, red) saja, karena di sana rezekimu menantimu. Kami hanya bisa mendoakanmu,” jawabnya memberiku semangat.
Dua tahun kemudian, ada percakapan seperti ini saat keduanya makan siang.
“Kalau Tullah (Ayatullah) nanti selesai kuliahnya, berarti kita ke Ujungpandang lagi hadiri wisudanya,” tanya Etta Nia.
“Mungkin tidak usahmi saya datang, Etta Nia saja yang hadiri,” jawab ayah.
Kira-kira begitu dialog yang diceritakan Etta Nia, setelah ayah saya meninggal Oktober 2000. Ternyata kalimat ayah ini menjadi alamat, bahwa beliau akan mendahului kami.
Dampaknya, saat lulus S1 Komunikasi, tahun 2004, saya pun putuskan untuk tidak ikut wisuda. Saya kehilangan semangat kepada siapa wisuda itu kupersembahkan.
Hari ini, atau 13 tahun kemudian, saya baru masuk di Baruga Andi Pangerang Pettarani (Kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, red) untuk mengikuti wisuda. Kali ini, tidak ada lagi alasan bagi saya untuk tidak membagi kebahagiaan ini kepada orang-orang tercinta, kepada dua ibu tangguh, Etta Nia atas doanya sepanjang masa, dan istriku yang setia mendampingi di Makassar selama kuliah magister (S2).
Memang, Etta Nia tidak ikut hadir di acara wisudaku, tapi di ujung teleponnya di Bogor, beliau mengucapkan selamat untukku. Selamat hari ibu!
Makassar, Kamis, 22 Desember 2016

Andi Ayatullah Ahmad

(Pegawai Pemkab Bulukumba)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama