Relawan Muhammadiyah Harus Koordinasi Pemerintah Setempat


RAPAT KERJA. Pembukaan Rapat Kerja Wilayah LPB PWM Sulsel, di Hotel Grand Imawan Makassar, Sabtu, 28 Januari 2017, dihadiri dari kiri ke kanan Kepala Basarnas Sulselbar Kusnadi, Ketua LPB PP Muhammadiyah Budi Setiawan, Ketua Muhammadiyah Sulsel Prof Ambo Asse, Wakil Ketua Muhammadiyah Sulsel dr Furqaan Naiem PhD, dan Ketua LPB PWM Sulsel HM Tahir Fatwa.




------
Ahad, 29 Januari 2017


Relawan Muhammadiyah Harus Koordinasi Pemerintah Setempat


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Tim relawan Muhammadiyah yang tergabung dalam Lembaga Penanggulangan Bencana (LPB) Muhammadiyah, di mana pun mereka berada dan di mana pun akan melakukan pertolongan, harus selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Koordinasi itu diperlukan karena pemerintah memiliki kewenangan dan fasilitas untuk melakukan berbagai hal, termasuk dalam penanggulangan bencana.
Hal tersebut disampaikan Ketua LPB Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Budi Setiawan, pada acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) LPB Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel yang dirangkaikan Pelantikan Tim Relawan LPB PWM Sulsel dan pelatihan tim relawan, di Hotel Grand Imawan, Jl Pengayoman Makassar, Sabtu, 28 Januari 2017.
“Seorang relawan tidak akan bisa berbuat banyak kalau tidak tahu apa-apa tentang pertolongan, makanya perlu ada pelatihan yang ditandai dengan sertifikat relawan,” kata Budi.
Pernyataan yang sama diungkapkan Kepala Basarnas Sulselbar Kusnadi, dengan mengatakan kebanyakan terjadinya musibah dalam pertolongan, karena tim relawan belum siap melakukan pertolongan, sehingga memang perlu ada pelatihan sebelum terjun ke lapangan melakukan pertolongan.
“Kalau sudah mengikuti pelatihan relawan, minimal kita bisa menolong diri sendiri dan keluarga jika terjadi bencana. Kalau sudah memiliki pengetahuan, teknik, dan ilmunya, maka kita pasti akan terpanggil untuk melakukan pertolongan setiap ada bencana,” ungkap Kusnadi.

Umat Terbaik

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Prof Ambo Asse, pada kesempatan yang sama meminta Lembaga Penaggulangan Bencana (LPB) atau Muhammadiyah Disaster Manajement Center (MDMC) PWM Sulsel untuk mengimplementasikan surah Al Imran ayat 110, dalam menjalankan aktivitas kemanusiannya.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh berbuat yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah,” papar Ambo.
Umat terbaik, menurutnya, merupakan predikat bagi umat Islam, sehingga predikat tersebut harus dijadikan pegangan dalam berkehidupan, apalagi dalam menjalankan misi amar ma’ruf nahi munkar.
“Umat terbaik adalah yang menjalankan ta’muruna bil ma’ruf watanhauna‘anil munkar, salah satunya seperti yang dilakukan Lembaga Penanggulangan Bencana atau LPB Muhammadiyah dengan selalu tanggap menolong sesama, bergerak untuk kemanusiaan. Umat terbaik harus dijadikan oleh kader-kader Muhammadiyah sebagai landasan dan visi untuk mendorong manusia lainnya menjadi yang terbaik,” tutur Ambo.

Tim Relawan

Sebelum pembukaan Rakerwil, terlebih dahulu diadakan pengambilan sumpah Tim Relawan Tanggap Darurat LPB PWM Sulsel, yang berjumlah 10 orang. Mereka adalah Muhammad Shiddiq, Khaerul Jamain, Muhammad Asrullah Azis, Muhammad Qadar, Jayadi Arifin, Zainuddin, Herlina, Sutrawati, Mirnawati, dan Nurhidayah.
“Sebenarnya ada 18 orang yang kita rekrut dan kemudian diberi pelatihan, tetapi sampai selesainya pelatihan dan setelah dilakukan seleksi, akhirnya hanya sepuluh orang yang dianggap cakap dan memiliki komitmen kuat untuk menjadi relawan inti,” jelas Ketua LPB PWM Sulsel Tahir Fatwa, didampingi Wakil Ketua Muhammad Yahya, Sekretaris Khaeruddin Makkasau, dan Koordinator Divisi Tanggap Darurat Muhammad Yusuf, kepada wartawan seusai pembukaan Rakerwil.
Tahir menjelaskan, Rakerwil LPB PWM Sulsel diikuti utusan Pimpinan Daerah Muhammadiyah se-Sulsel, namun hingga acara pembukaan dilangsungkan, baru 14 daerah yang tiba utusannya.
Pembukaan Rakerwil LPB PWM Sulsel turut dihadiri Wakil Ketua PWM Sulsel yang mengkoordinator LPB Sulsel, dr Furqaan Naiem, PhD, serta sejumlah undangan.
Sekretaris LPB PWM Sulsel, Khaeruddin Makkasau mengatakan, materi yang dibahas dalam Rakerwil antara lain Arah Gerakan Muhammadiyah dalam Penanggulangan Bencana, Pemetaan Kebencanaan di Sulsel, Strategi Penangan Darurat Bencana, serta program kerja LPB PWM Sulsel. (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama