FEB Unismuh Catat Rekor Kuliah Umum


KULIAH UMUM. Foto kiri atas: Dekan FEB Unismuh Ismail Rasulong bertukar cendera mata dengan dosen senior Universiti Teknikal Malaysia (UTeM) Dr Sentot Imam Wahjono. Foto kanan atas: Ismail Rasulong bertukar cendera mata dengan Ketua DPD RI Mohammad Saleh. Foto bawah: Ismail Rasulong (tengah) bersama Wakil Dekan III FEB Unismuh Samsul Rizal (paling kiri) mendampingi mantan Rektor UII Yogyakarta Prof Edy Suandi Hamid.




--------
Kamis, 30 Maret 2017


FEB Unismuh Catat Rekor Kuliah Umum


-- Ismail Rasulong: Serba Kebetulan


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Boleh jadi, ini merupakan rekor baru di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menggelar kuliah umum tiga hari berturut-turut dengan menghadirkan tokoh-tokoh ternama dan tokoh internasional.
Kuliah Umum hari pertama digelar pada Kamis, 23 Maret 2017, dengan menghadirkan Prof Edy Suandi Hamid, mantan Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, mantan Ketua Forum Rektor Indonesia, dan juga mantan Ketua Umum Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI).
Pada hari kedua, Jumat, 24 Maret 2017, FEB Unismuh menghadirkan dosen senior Universiti Teknikal Malaysia (UTeM) yang juga penulis sejumlah buku tentang ekonomi dan perbankan, Dr Sentot Imam Wahjono.
Selanjutnya pada hari ketiga, Sabtu, 24 Maret 2017, FEB Unismuh menghadirkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Mohammad Saleh, yang datang ke kampus Unismuh Makassar bersama dua Anggota DPD RI Asal Sulsel, yakni Azis Qahar Mudzakkar dan Ajiep Padindang, serta seorang Anggota DPD RI asal Riau yakni Abdul Gafar Usman.
“Betul, kami memang menggelar tiga hari berturut-turut kuliah umum dengan menghadirkan tokoh-tokoh ternama dan dosen senior dari Malaysia, tetapi terus-terang itu semua serba kebetulan,” ungkap Dekan FEB Unismuh Ismail Rasulong SE MM, kepada wartawan di Makassar, Kamis, 30 Maret 2017.
Tentang kehadiran Prof Edy Suandi Hamid yang kini Wakil Ketua Majelis Dikti-Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ismail mengatakan, kebetulan Prof Edy memiliki agenda di Makassar sehari sebelumnya dan masih punya waktu untuk memberikan kuliah umum sebelum kembali ke Yogyakarta.
“Pak Rektor (Dr Abdul Rahman Rahim) yang menawarkan agar memanfaatkan kehadiran Prof Edy Suandi Hamid di Makassar, karena kebetulan tiket pesawatnya (dari Makassar ke Yogyakarta) sore, jadi diminta memberi kuliah umum pada pagi harinya di Unismuh,” papar Ismail.
Hal yang sama juga terjadi dengan kehadiran Sentot Imam Wahjono yang kebetulan memiliki agenda di Makassar dan juga masih punya waktu untuk memberikan kuliah umum di Unismuh Makassar.
“Kebetulan beliau ke Makassar bersama isterinya, Ibu Anna Marina, dan saya kebetulan kenal dengan isterinya karena beliau saat ini menjabat Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surabaya,” tutur Ismail.
Kehadiran Ketua DPD RI Mohammad Saleh memberikan kuliah umum di Unismuh Makassar, juga karena kebetulan memiliki agenda di Makassar.
“Kebetulan saya dekat dengan Pak Ajiep Padindang (Anggota DPD RI) dan beliaulah yang menawarkan agar Fakultas Ekonomi Unismuh Makassar memanfaatkan kehadiran Ketua DPD RI yang punya agenda di Makassar,” ujar Ismail.
Dengan demikian, kata pria kelahiran Takalar, 5 Oktober 1973, terlaksananya kuliah umum tiga hari berturut-turut pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar, bukan karena dirinya selaku dekan yang berinisiatif melaksanakannya, tetapi semata-mata karena kebetulan.
“Jadi, semua serba kebetulan,” kata Ismail yang dilantik menjadi Dekan FEB Unismuh Makassar pada 04 Maret 2017. (zak)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama