Kecelakaan di Pa'jukukang Bantaeng, Dua Tewas


PATAH KAKI. Kodir (tengah, baju putih) mengerang kesakitan dalam pelukan sang isteri, sesaat setelah kejadian kecelakaan tunggal, di jalan poros Bantaeng – Bulukumba, tepatnya di Kampung Bakara, Kecamatan Pa’jukukang, Senin sore menjelang magrib, 05 Juni 2017. (Foto: Akhmad Marmin)








-------
Selasa, 06 Juni 2017


Kecelakaan di Bantaeng, Dua Tewas


-       Korban adalah Kader Wahdah Islamiyah


BANTAENG, (PEDOMAN KARYA). Dua orang tewas dan satu lainnya mengalami luka patah kaki dalam kecelakaan tunggal di jalan poros Bantaeng – Bulukumba, tepatnya di Kampung Bakara, Kecamatan Pa’jukukang, Senin sore menjelang magrib, 05 Juni 2017.
Dua korban tewas yaitu Rudi Hartono (31) yang meninggal dunia di tempat kejadian, serta Rahman (24) yang meninggal dunia di Ruang Instalasai Gawat Darurat (IGD) RSUD Prof Anwar Makkatutu, Bantaeng.
Korban yang mengalami luka patah kaki yaitu sang sopir bernama Kodir, warga Bonto Sapiri, yang membawa mobil didampingi isterinya. Sang isteri yang tidak disebutkan namanya dan juga mengalami luka ringan, langsung membawa suaminya ke Kampung Kapasa, di Bulukumba, untuk mendapatkan perawatan non-medis (diurut).
Pasangan suami isteri ini belum genap sebulan melangsungkan pernikahan, tepatnya pada 14 Mei 2017.
Satu orang penumpang lainnya yang bernama Rusdiwan (25), tidak mengalami luka karena pada saat kejadian, ia terlempar ke tumpukan pasir, namun warga setempat mendapatinya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Informasi yang dihimpun dari tempat kejadian perkara dan dari korban yang selamat, menyebutkan, kecelakaan tunggal tersebut terjadi karena jalanan licin dan Kodir yang mengendarai mobil pick up, tak mampu mengendalikan kendaraannya sehingga mobil terbalik dan tiga penumpang yang duduk di bak belakang langsung terlempar.
Mobil pick up tersebut membawa gerobak jualan yang rencananya akan dijadikan tempat usaha jualan es cincau oleh Rudi Hartono, Rahman, dan Rusdiwan.
Ketika mobil sudah dalam keadaan miring sebelum terbalik, Rudi Hartono terlempar ke arah rambu lalu lintas dan sempat tersangkut beberapa saat sebelum terjatuh ke tanah dan kemudian tewas di tempat kejadian, sedangkan Rahman ditemukan terlempar ke parit.
Saat dikeluarkan dari parit, Rahman juga dalam keadaan tidak sadarkan diri tetapi masih bernafas. Ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan sempat mendapatkan perawaran intensif, namun nyawanya tak tertolong lagi dan ia dinyatakan meninggal dunia dua jam setelah kejadian.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, para korban adalah kader atau anggota pengajian aktif di organisasi Wahdah Islamiyah, dan ketiganya konon sudah akan melangsungkan pernikahan dalam waktu yang tidak terlalu lama. (Akhmad Marmin)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama