Jadi Pejabat Belum Tentu Enak


“Ada satu teman sudah di perjalanan, dekatmi lagi di Malino, tiba-tiba harus pulang kembali karena dipanggilki sama bupati-na, padahal nabawa’tommi kodong isterina sama anak-anakna untuk reuni sekaligus rekreasi bersama keluarga,” ungkap Daeng Tompo’.
“Ah, bohong-bohongji barangkali. Tidak maunaji dibilang tidak datangi,” kata Daeng Nappa’.



---------
PEDOMAN KARYA
Senin, 21 Agustus 2017


Obrolan Daeng Tompo' dan Daeng Nappa' (11):


Jadi Pejabat Belum Tentu Enak


“Jadi pejabat ternyata belum tentu enak,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat duduk-duduk di pos ronda pada Ahad sore.
“Kenapaki’ bilang begitu?” tanya Daeng Nappa’.
“Tadi ini ‘kan saya ke Malino. Reuni alumni SMA-ku. Seru sekali, karena banyak yang baru ketemu setelah 31 tahun berpisah, sejak tamat SMA,” papar Daeng Tompo’.
“Terus,” tukas Daeng Nappa’.
“Ada satu teman sudah di perjalanan, dekatmi lagi di Malino, tiba-tiba harus pulang kembali karena dipanggilki sama bupati-na, padahal nabawa’tommi kodong isterina sama anak-anakna untuk reuni sekaligus rekreasi bersama keluarga,” ungkap Daeng Tompo’.
“Ah, bohong-bohongji barangkali. Tidak maunaji dibilang tidak datangi,” kata Daeng Nappa’.
“Tidak tawwa. Adaji foto-fotona nakirim di WA (WhatsApp) selama perjalanan. Nakasi’dengarkanki’ juga suara anakna menangis di mobil karena kecewa harus pulang sebelum sampai di Malino,” jelas Daeng Tompo’.
“Apakah jabatanna itu temanta’,” tanya Daeng Nappa’.
“Kepala dinas-ki. Begitumemang sekarang pejabat, sewaktu-waktu bisa tiba-tiba dipanggil sama bupati dan tidak bisa mengelak, jadi terpaksa keluarga sering jadi korban,” kata Daeng Tompo’. (asnawin)

Ahad, 20 Agustus 2017

-----

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama