Rakyat Bantaeng Butuh Aspal, Bukan Janji


BUTUH ASPAL. Sejumlah anggota elemen masyarakat yang menamakan diri Masyarakat Pro Rakyat (MPR) menggelar aksi unjukrasa di teras Kantor Bupati Bantaeng, Kamis, 28 September 2017. (Foto: Akhmad Marmin)






--------
Kamis, 28 September 2017


Rakyat Bantaeng Butuh Aspal, Bukan Janji


BANTAENG, (PEDOMAN KARYA). Sejumlah anggota elemen masyarakat yang menamakan diri Masyarakat Pro Rakyat (MPR) menggelar aksi unjukrasa di teras Kantor Bupati Bantaeng, Kamis, 28 September 2017.
Di lantai teras, mereka menggelar spanduk bertuliskan Mahasiswa Prorakyat (MPR) Menggungat Bupati Bantaeng dengan tiga poin tuntutan, yakni Copot Kadis PU Bantaeng, Copot Kabid Bina Marga PU Bantaeng, serta Bupati Bantaeng Segera Merealisasikan Aspal Jalan 2017 di Kampung Parang Labbua. Rakyat Butuh Aspal, Bukan Janji.
Muhammad Ilyas selaku koordinator lapangan dalam orasinya, menggugat pemerintahan Nurdin Abdullah yang dinilai hanya mengobral janji.
“Janji Pak Bupati untuk menuntaskan jalan-jalan sampai ke pelosok. Katanya akan diselesaikan tahun 2017 ini, tetapi sampai detik ini jalan kami belum tersentuh,” Ilyas
Dia mengatakan, jika tahun ini jalanan di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu, belum juga disentuh, maka mereka akan turun ke jalan di Kota Makassar untuk meminta sumbangan dengan mengumpulkan koin dari masyarakat.
Setelah melakukan orasi, perwakilan pengunjukrasa kemudian diterima di Ruang Kerja Asisten II oleh Asisten I Pemerintahan Muhammad Hero, didampingi Kadis PU Safruddin Maggau.
Kepada perwakilan pengunjukrasa, Muhammad Hero mengatakan, perencanaan pembangunan jalan di Kampung Parang Labbua, Desa Bonto Salluang, Kecamatan Bissappu sudah lama dibuat, namun untuk tahun ini Pemkab Bantaeng tidak mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dalam APBD Perubahan, sehingga jalan yang sudah masuk program perencanaan tersebut tertunda pengerjaannya.

Kadis PU Safruddin Maggau juga berjanji untuk menjadikan prioritas utama pada anggaran pokok APBD Bantaeng Tahun 2018.
Mendengar penjelasan tersebut, para pengunjukrasa menyatakan kekecewaanya, karena Bupati Bantaeng telah berjanji akan menuntaskan pengerjalan jalan pada tahun 2017, tetapi kenyataannya dipindahkan ke tahun 2018.
Mereka malah akan membuktikan melakukan aksi unjukrasa turun ke jalan di Kota Makassar guna meminta sumbangan dari masyarakat pada awal tahun 2018, jika pengerjaan jalan di Kampung Parang Labbua tidak direalisasikan tahun 2017 ini. (Akhmad Marmin)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama