Bangga Jadi Orang Terhina


“Ceritanya ada lembaga pendidikan mengundang pejabat daerah untuk menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan di lembaga pendidikan tersebut,” ungkap Daeng Tompo’.

“Terus,” tukas Daeng Nappa’.
“Pas itu pejabat memberikan kata sambutan, tiba-tiba salah seorang penerima penghargaan langsung berdiri dan keluar dari ruangan. Terus banyak temanna yang ikut keluar,” tutur Daeng Tompo’.



-------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 27 Januari 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’ (97):


Bangga Jadi Orang Terhina


“Ternyata adatong orang bangga jadi orang terhina,” kata Daeng Tompo’ kepada Daeng Nappa’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Nappa’.
“Bissana itu. Siapami itu begitu orangna?” tanya Daeng Nappa’.
“Ceritanya ada lembaga pendidikan mengundang pejabat daerah untuk menghadiri sebuah acara pemberian penghargaan di lembaga pendidikan tersebut,” ungkap Daeng Tompo’.
“Terus,” tukas Daeng Nappa’.
“Pas itu pejabat memberikan kata sambutan, tiba-tiba salah seorang penerima penghargaan langsung berdiri dan keluar dari ruangan. Terus banyak temanna yang ikut keluar,” tutur Daeng Tompo’.
“Eh, tidak bae'na itu, tidak sopanna,” tukas Daeng Nappa’.
“Setelah memberikan kata sambutan, itu pejabatka langsung pamit karena masih banyak agenda lain. Begitu pergi itu pejabatka, langsungmi masuk kembali itu penerima penghargaanga sama teman-temanna,” sambung Daeng Tompo’.
“Kelewatanna itu,” tukas Daeng Nappa’.
“Lucuna lagi, dia tidak menyesal, bahkan menyalahkan lembaganya karena mengundang sang pejabat,” ungkap Daeng Tompo’.
“Mungkin maksudna menghina sang pejabat, tapi sebenarna justru dia yang terhina,” kata Daeng Nappa’.
“Dan dia bangga jadi orang terhina,” timpal Daeng Tompo’. (asnawin)

Rabu, 15 November 2017
--------
@Obrolan 96:
http://www.pedomankarya.co.id/2018/01/mengajari-murid-murid-menghina.html

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama