Pembelajaran Menyenangkan di SDN Kompleks Sambung Jawa


LUKISAN TANAH LIAT. Tiga murid memperlihatkan hasil lukisan tanah liatnya pada acara Penguatan Program Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Model, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kompleks Sambung Jawa, Jalan Baji Gau 1 Makassar, Kamis, 18 Januari 2018. (Foto: Rudin Tompo)






--------
Jumat, 19 Januari 2018


Pembelajaran Menyenangkan di SDN Kompleks Sambung Jawa


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kompleks Sambung Jawa Makassar menerapkan pendekatan seni agar para murid-anak mendapatkan pembelajaran yang lebih menyenangkan.
“Menggambar dengan tanah liat misalnya, pelukisnya datang langsung memberikan contoh kepada murid. Dari sini, murid-murid akan mengambil pelajaran bahwa orang yang kreatif akan jeli memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti menggambar dengan menggunakan tangan tanpa kuas, memanfaatkan alam yang ada, dalam hal ini tanah, dengan menggunakan wadah dari bekas gelas air mineral,” kata Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa Fahmawati SPd MPd.
Hal itu dia kemukakan pada acara pembukaan Penguatan Program Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Model, di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kompleks Sambung Jawa, Jalan Baji Gau 1 Makassar, Kamis, 18 Januari 2018.
Sebagai sekolah adiwiyata, kata Fahmawati, ia dan guru-guru di sekolahnya berupaya mendekatkan anak-anak kepada lingkungan dan alam sekitar. Anak-anak dibiasakan memanfaatkan alam, agar mereka ikut merawat alam yang sudah berjasa bagi kehidupan manusia.
“Model pembelajaran yang kami terapkan bukan hanya menjaga kebersihan, melainkan juga bagaimana memanfaatkan limbah untuk sesuatu yang kreatif dan bermanfaat, seperti membuat kerajinan tangan dan mainan-mainan yang langsung bisa digunakan anak-anak,” tutur Fatmawati.
Pada acara pembukaan dilakukan kolaborasi live painting antara pelukis tanah liat, Zaenal Beta, dengan pembacaan puisi oleh dua murid SDN Kompleks Sambung Jawa, masing-masing AM Fajar Ramadhan (kelas 4) dan Ainun Nadya Utina (kelas 3).
Suara lantang anak-anak yang membaca puisi bertema lingkungan hidup itu seolah diterjemahkan ke dalam gambar oleh Zaenal Beta hanya dalam hitungan sekitar lima menit ke dalam lukisan tanah liat.
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan buku-buku dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulsel yang diterima langsung oleh Kepala SDN Kompleks Sambung Jawa, Fatmawati SPd MPd.
Turut hadir, perwakilan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, perwakilan Kantor Kecamatan Mamajang, serta Rusdin Rompo selaku Fasilitator dari Lembaga Investigasi Studi Advokasi Media dan Anak (LISAN).
Mereka yang hadir turut membubuhkan tanda-tangan pada sebuah kanvas sebagai pernyataan komitmen akan mendukung SDN Kompleks Sambung Jawa sebagai Sekolah Ramah Anak, Sekolah Adiwiyata, dan Sekolah Model. (win)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama