NH-Aziz Tawarkan "Kartu Mahasiswa Pintar"


EMPAT KARTU SAKTI. Juru Bicara NH-Aziz, Muhammad Natsir, kepada wartawan di Makassar, Rabu, 06 Juni 2018, mengatakan, NH-Aziz menawarkan empat "Kartu Sakti". (ist) 


----
Rabu, 06 Juni 2018 

NH-Aziz Tawarkan "Kartu Mahasiswa Pintar" 


- Juga Ada "Kartu Sulsel Baru", "Kartu Anak Sehat", dan "Kartu Anak Pintar" 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulsel Nomor Urut 1, Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) menawarkan beasiswa bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan mahasiswa berprestasi. 

Melalui program yang diberi nama Kartu Mahasiswa Pintar tersebut, mahasiswa dari keluarga kurang mampu akan diberi kemudahan berupa beasiswa untuk pembayaran SPP selama dua semqwester awal. 

"Adapun mahasiswa yang berprestasi, akan dibantu dengan jaringan beasiswa dari berbagai sumber, baik pemerintah maupun swasta.. Tujuannya juga sama, untuk kesetaraan bagi masyarakat Sulsel. Tidak boleh ada yang terhambat kuliah karena persoalan biaya," tutur Juru Bicara NH-Aziz, Muhammad Natsir, kepada wartawan di Makassar, Rabu, 06 Juni 2018  

Dia mengatakan, selain "Kartu Mahasiswa Pintar", NH-Aziz juga membuat program "Kartu Sulsel Baru", "Kartu Anak Sehat", dan "Kartu Anak Pntar." 

"Kartu Sulsel Baru merupakan akses bagi masyarakat mendapatkan berbagai kemudahan layanan dan program pemerintah, yakni layanan kesehatan gratis berbasis KTP, kredit produktif tanpa bunga dan tanpa agunan, penyaluran bibit unggul gratis, dan lain-lain," jelas Natsir. 

Sementata "Kartu Anak Pintar" dan "Kartu Anak Sehat" dibuat khusus untuk program di bidang pendidikan. 

"Kartu-kartu ini akan diberikan kepada siswa dari kalangan kurang mampu. Masing-masing dengan isi uang tunai berkisar Rp500 ribu hingga Rp1 juta per semester," sebut Natsir. 

Natsir mengatakan Kartu Anak Pintar bisa digunakan siswa berbelanja keperluan di samping seragam dan perlengkapan belajar, yang disediakan cuma-cuma oleh NH-Aziz bila kelak terpilih. 

Adapun Kartu Anak Sehat untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa, seperti membeli susu dan vitamin.

"Dua kartu ini dihadirkan untuk menciptakan kesetaraan dan keseimbangan di kalangan siswa. Karena saat anak orang kaya bisa minum susu setiap hari, anak orang miskin belum tentu bisa sekali seminggu. Makanya dengan kehadiran kartu ini, kebutuhan gizi anak miskin atau kurang mampu bisa lebih terjamin," papar Natsir. (df/r) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama