Andi Fadli Yusuf, Multitalenta tapi Rendah Hati


Andi Fadli Yusuf mengawali kariernya sebagai wartawan pada pertengahan tahun 90-an di Mingguan Bina Baru, hanya berselang beberapa tahun setelah saya menjadi wartawan di Harian Pedoman Rakyat. (ist)





----
PEDOMAN KARYA
Kamis, 05 Juli 2018

Andi Fadli Yusuf, Multitalenta tapi Rendah Hati


Betul, kami sudah lama berteman sebagai sesama wartawan dan tentu saja kami sudah saling mengenal satu sama lain.
Dan saya makin banyak mengenal tentang dirinya setelah kami ngobrol-ngobrol di Warkop Jurnalis, Jumat sore, 08 Desember 2017.

Andi Fadli Yusuf mengawali kariernya sebagai wartawan pada pertengahan tahun 90-an di Mingguan Bina Baru, hanya berselang beberapa tahun setelah saya menjadi wartawan di Harian Pedoman Rakyat.

Perjalanan hidup kemudian mengantarkan Andi Fadli melanglang-buana ke beberapa media massa televisi, bahkan sempat menjadi direktur pada salah satu stasiun televisi lokal.

Di dunia kewartawanan, Andi Fadli bukan hanya sibuk meliput berita, melainkan terus-menerus menambah ilmunya dengan mengikuti berbagai pelatihan hingga akhirnya menjadi penguji nasional Uji Kompetensi Wartawan (UKW).

Selain sebagai wartawan, Andi Fadli juga sempat mendapat amanah sebagai Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar, dan Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulsel.

Dengan berbagai pengalaman tersebut, tak heran kalau kemudian Andi Fadli mendapat permintaan mengajar jurnalistik di beberapa kampus, dan sejak dua tahun lalu terdaftar sebagai Dosen Tetap Non-PNS pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar.

Aktivitas lain yang dijalaninya sejak beberapa bulan lalu yaitu membuka usaha warung kopi yang ia beri nama Warkop Jurnalis, di Ruko Zamrud, Jl AP Pettarani, Makassar (berhadapan / bersebwrangan jalan dengan Masjid HM Asyik).

"Hidup sederhana itu ternyata nikmat dan bahagia," kata Andi Fadli yang pernah memiliki tiga mobil tapi kini mengantar-jemput anaknya ke sekolah dengan naik sepeda motor. (asnawin)

1 Komentar

Lebih baru Lebih lama