Kenapa Suara Speaker Mesjid Jadi Kecil?


“Tadi pagi bertanyaki kemenakanta’ di rumah,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Tompo’.
“Apa pertanyaanna?” tanya daeng Tompo’.
“Dia tanya, kenapa suara speaker mesjid tadi subuh, jadi kecil waktu ustadzka bawakan ceramah subuh?” jawa Daeng Tompo’ menirukan pertanyaan anaknya.
“Jadi apa kibilang?” tanya Daeng Tompo’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)




-------

PEDOMAN KARYA
Ahad, 02 September 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

Kenapa Suara Speaker Mesjid Jadi Kecil?


“Tadi pagi bertanyaki kemenakanta’ di rumah,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Tompo’.

“Apa pertanyaanna?” tanya daeng Tompo’.

“Dia tanya, kenapa suara speaker mesjid tadi subuh, jadi kecil waktu ustadzka bawakan ceramah subuh?” jawa Daeng Tompo’ menirukan pertanyaan anaknya.

“Jadi apa kibilang?” tanya Daeng Tompo’.

“Kujelaskan bahwa itu ustadzka memang kecil suarana, dan kalau ceramahki, biasana jauh mulutna dari microfon, jadi bukan suara speaker yang kecil,” tutur Daeng Nappa’.

“Jadi apami nabilang lagi anakta’?” tanya Daeng Tompo’.

“Pertama manggut-manggutji dulu, tapi tiba-tiba bertanyaki lagi,” ungkap Daeng Nappa’.

“Apa lagi pertanyaanna?” tanya Daeng Tompo’.

“Dia tanya, jadi bukanji karena ada imbauan dari pemerintah untuk mengecilkan suara adzan dan ceramah di mesjid?” kata Daeng Nappa’ kembali menirukan pertanyaan anaknya.

“Jadi apami lagi kibilang?” tanya Daeng Tompo’.

“Kubilang bukanji tawwa, tidak adaji hubunganna. Buktinya, kalau Om Tompo’ yang adzan, besarji suarana to?” ungkap Daeng Nappa’ sambil tertawa.

“Ah, kita’ itu,” ujar Daeng Tompo’ juga sambil tersenyum dan meninju lengan kiri Daeng Nappa’. (asnawin)

Ahad, 02 September 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama