Apakah Dibolehkan Merampok di Wilayah Gempa?


“Terus mengalirmi bantuan dari mana-mana, dari luar Palu dan dari luar Donggala. Bantuan itu diangkut lewat darat untuk mencapai lokasi pengungsian. Di tengah perjalanan, banyak warga yang menghadang dan merampok bantuan itu. Malah banyak warga yang juga merampok di minimarket dan di SPBU,” papar Daeng Nappa’.




-----------

PEDOMAN KARYA
Senin, 01 Oktober 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Apakah Dibolehkan Merampok di Wilayah Gempa?


“Mauka’ tanyakki ini,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi di warkop terminal seusai shalat ashar berjamaah di masjid terminal.

“Iye’, bertanyamaki’, asal jangan matematika nah,” kata Daeng Tompo’ sambil tersenyum.

“Bukanji,” kata Daeng Nappa’ juga sambil tersenyum.

“Oke, oke, tanya’maki’,” kata Daeng Tompo’.

“Apakah dibolehkan merampok di wilayah gempa?” tanya Daeng Nappa’.

“Kenapaki’ bertanya begitu? Apakah yang terjadi?” Daeng Tompo’ balik bertanya.

“Ini ‘kan terjadi gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Banyak sekali korban jiwa dan korban yang selamat, tapi dalam kondisi memprihatinkan,” tutur Daeng Nappa’.

“Terus,” tukas Daeng Tompo’.

“Terus mengalirmi bantuan dari mana-mana, dari luar Palu dan dari luar Donggala. Bantuan itu diangkut lewat darat untuk mencapai lokasi pengungsian. Di tengah perjalanan, banyak warga yang menghadang dan merampok bantuan itu. Malah banyak warga yang juga merampok di minimarket dan di SPBU,” papar Daeng Nappa’.

“Kasianna itu. Mungkin mereka juga takut kehabisan bahan makanan, jadi merampoki, tapi apapun alasannya, tidak dibenarkan merampok, apalagi kalau yang dirampok itu ternyata bantuan untuk korban gempa dan tsunami,’ tutur Daeng Tompo’.

“Itulah,” gumam Daeng Nappa’. (asnawin)

Makassar, Senin sore, 01 Oktober 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama