Sekolah-Sekolah di Pinrang Siap Tampung Siswa Eksodus Palu, Sigi, dan Donggala


SISWA EKSODUS. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang, Andi Rudi Hamid (tengah) didampingi Kabid Pendidikan Dasar Muzakkir (paling kanan) dalam sebuah pertemuan. Rudi Hamid mengatakan, semua sekolah di Pinrang, siap menampung siswa eksodus adal Palu, Sigi, dan Donggala. (ist)







--------
Senin, 08 Oktober 2018


Sekolah-Sekolah di Pinrang Siap Tampung Siswa Eksodus Palu, Sigi, dan Donggala


PINRANG, (PEDOMAN KARYA). Sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Pinrang siap menampung siswa eksodus dari Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang menjadi korban gempa dan tsunami.

Sebagaimana diketahui, Palu, Sigi, dan Donggala terkena dampak gempa dan tsunami sejak Jumat, 28 September 2018, yang berakibat tewasnya puluhan ribu orang dan rusaknya bebagai fasilitas dan rumah penduduk, sehingga ratusan ribu warga yang selamat, terpaksa mengungsi ke berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Pinrang.

Kebijakan menampung siswa eksodus Palu, Sigi, dan Donggala pada sekolah-sekolah yang ada di Pinrang, diambil setelah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Takalar, Andi Rudi Hamid, menemui Bupati Pinrang, Aslam Patonangi, untuk membahas kemungkinan ditampungnya siswa-siswa eksodus Palu, Sigi, dan Donggala.

Lampu hijau yang diberikan Bupati Pinrang langsung ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan mengadakan pertemuan bersama seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), di Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pinrang, Ahad, 07 Oktober 2018.

Pertemuan tersebut memutuskan memerintahkan seluruh semua kepala sekolah semua tingkatan, agar mempermudah akses bagi anak-anak sekolah asal Palu, Sigi, dan Donggala Sulawesi Tengah atau eks korban gempa bumi dan tsunami yang ada di wilayah Kabupaten Pinrang.

“Bupati memerintahkan semua kepala sekolah untuk menerima dan mempermudah anak-anak sekolah eksodus dari Sulawesi Tengah, baik yang ingin titip belajar, maupun yang ingin menetap di Kabupaten Pinrang, termasuk membantu pengadaan seragam sekolahnya,” tutur Rudi Hamid. (Thamrin Nawawi)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama