Enam Bibit Pohon Sakura Ditanam di Rujab Gubernur Sulsel


POHON SAKURA. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah melakukan penanaman bibit pohon sakura, di halaman Rumah Jabatan  Gubernur Sulsel (Gubernuran), Jl Sungai Tangka, Makassar, Senin sore, 26 November 2018. (ist)





-----

Selasa, 27 November 2018


Enam Bibit Pohon Sakura Ditanam di Rujab Gubernur Sulsel


Memperingati 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang




MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sebanyak enam bibit batang pohon sakura ditanam di halaman Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan, di Jl Sungai Tangka, Makassar, Senin sore, 26 November 2018. Penanaman bibit pohon sakura itu merupakan bagian dari Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang sebagai tanda persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Penanaman secara simbolis yang diawali dengan penanaman pohon pertama oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah tersebut, merupakan bagian dari proyek penanaman bunga sakura di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam proyek ini sebanyak 300 bibit pohon sakura yang akan ditanam di Sulsel.

Penanaman pohon sakura secara simbolis oleh Gubernur Sulsel itu disaksikan Kepala Kantor Konselar Jepang, Katsutosi Miyakawa, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Nurfitriani, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dwia Aries Tina Pulubuhu.

Juga hadir Ketua Tim Proyek Penanaman Sakura, Dorothea Agnes Rampisela, Ketua Yayasan Sakura Persahabatan Jepang, Kazuchika Mori, Perwakilan Toyota, Tatsumi Takemoto, dan Perwakilan Prefekture Ehime, Thosifumi Joko, serta rombongan dari Prefekture Ehime.

Selain penanaman pohon, juga dilakukan penyerahan bibit secara simbolis dari Ketua Yayasan Sakura Persahabatan Jepang, Kazuchika Mori, kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah. Gubernur Nurdin Abdullah  menyampaikan, penanaman ini dalam rangka memperingati kerjasama Indonesia-Jepang.

Nurdin mengatakan, penanaman pohon sakura di Sulsel sudah dilakukan di Bantaeng dan berhasil tumbuh.

“Kita sudah kembangkan di Bantaeng. Bagus dan tumbuh. Jadi yang dibutuhkan adalah adaptai. Sebelum ditanam di alam terbuka, diadaptasikan dulu, jadi nanti setiap dia tumbuh kita akan kultur untuk pengembangan lebih besar lagi. Ini semua hanya persoalan teknologi,” kata mantan Bupati Bantaeng dua periode itu.

Dia mengatakan, sudah ada rencana pohon sakura dikembangkan di Sulsel lewat kultur jaringan, Dia menyebutkan, pada usia ini 2,5 tahun, pohon sakura sudah tumbuh bunganya, dan pada usia 5-10 tahun berbunga secara optimal.

Kepala Kantor Konselar Jepang, Katsutosi Miyakawa, menyampaikan terima kasih atas penyambutan yang dilakukan Pemprov Sulsel dan juga berterima-kasih atas terjalinnya kerjasama dengan Pemerintah Jepang.

"Proyek ini adalah proyek utama dari peringatan hubungan diplomatik Jepang – Indonesia,” kata Katsutosi Miyakawa.

Jumlah penduduk Indonesia yang bermukim di Jepang, katanya, hampir 500 ribu orang. Harapannya, walaupun warga Indonesia tidak bisa ke Jepang, namun bisa melihat dan menikmati indahnya bunga sakura di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.

“Ini merupakan bagian dari mimpi saya. Mimpi saya ini muncul saat saya ditugaskan di Makassar. Saya berterima-kasih kepada Pemerintah Sulsel karena siap menyambut dan mengembangkan proyek ini,” kata Miyakawa.

Ketua Yayasan Sakura Persahabatan Jepang Kazuchika Mori, Dia menyampaikan selamat atas terpilihnya NA sebagai Gubernur Sulsel dan menyampaikan karena NA yang terpilih sehingga membawa 300 batang bunga sakura dan saat mekar akan kembali ke Makassar.

Ketua Tim Proyek Penanaman Sakura, Dorothea Agnes Rampisela, pada kesempatan itu melaporkan persiapan penanaman 300 batang setek bunga sakura.

“Bunga yang akan ditanam jenis sakura dengan warna pink, akan mekar selama dua bulan, sedangkan yang lain hanya mekar 1-2 minggu,” kata Dorothea.

Dia menuturkan, rencana penanaman diawali dengan mencari bibir dari Jepan. Tim sakura kemudian menyusun proposal untuk mendapatkan bibit, bibit ini tidak dibeli tetapi dihadiahkan. Pengurusan perizinan juga melibatkan banyak pihak hingga akhrinya bibit tersebut diizinkan masuk ke Indonesia.

“Peninjauan lokasi pembibitan juga sudah dilakukan pada bulan Mei lalu,” sebut Dorothea.
.Bunga sakura tersebut, katanya, didatangkan khusus dari Ehime, Jepang. Mereka membawa 300 bibit bunga sakura untuk ditanam di Sulawesi Selatan.

Selain ditanam di Rujab Gubernur Sulsel, sebagian bunga ini akan ditanam di daerah dingin dan di dataran tinggi, seperti di Tana Toraja dan Malino, Kabupaten Gowa, serta di area kampus Universitas Hasanuddin untuk kepentingan penelitian.

Selama enam hingga satu tahun, bibit bunga sakura ini akan diawasi dan dirawat dengan baik agar bisa beradaptasi dengan lingkungan di Sulsel. Jika berhasil, maka akan ditanam di daerah lain di Sulsel.

“Bunga nasional Jepang ini mekar pada musim semi di Jepang atau sekitar bulan Maret hingga Juni,” kata Dorothea.

Sekadar informasi, pada tahun 2012, sebanyak 300 benih pohon sakura telah ditanam di Dusun Muntea, Desa Bontolojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. (tom)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama