Kemarin Namaki-maki Bapaka, Hari Ini Jadi Penasehatki


“Kemarin Daeng Lompo kan namaki-maki bapaka, Pak Kepala Desa. Nabilangi tolo, goblok, kepala desa boneka. Kemarin dia juga bilang kepala desa harus diganti,” ungkap Daeng Nappa’.
“Terus sekarang bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.
“Terus sekarang dia jadi akrab sama bapaka, Pak Kepala Desa,” kata Daeng Nappa’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)



-------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 06 November 2018


Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Kemarin Namaki-maki Bapaka, Hari Ini Jadi Penasehatki



“Tidak percayaka’ kurasa liatki Daeng Lompo,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di warkop pasar sentral.

“Tidak percaya bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.

“Kemarin Daeng Lompo kan namaki-maki bapaka, Pak Kepala Desa. Nabilangi tolo, goblok, kepala desa boneka. Kemarin dia juga bilang kepala desa harus diganti,” ungkap Daeng Nappa’.

“Terus sekarang bagaimana?” tanya Daeng Tompo’.

“Terus sekarang dia jadi akrab sama bapaka, Pak Kepala Desa,” kata Daeng Nappa’.

“Jadi itumi kibilang tidak percayaki’ liatki?” tanya Daeng Tompo’.

“Iye’, karena tadi siang waktu ke warkopka’ yang di samping kantor desa, kebetulan adaki’ Daeng Lompo ngopi sama bapaka Pak Desa, jadi langsungtongma’ bergabung,” ungkap Daeng Nappa’.

“Jadi apa nabilang Daeng Lompo sama kita’?” tanya Daeng Tompo’.

“Bukan dia yang bilang, tapi bapaka, Pak Desa yang bilang bahwa Daeng Lompo jadi penasehat hukumna pada Pemilihan Kepala Desa tahun depan,” tutur Daeng Nappa’.

“Oh, jadi kemarin namaki-maki bapaka, hari ini jadi penasehatki?” tanya Daeng Tompo’.

“Betul. Itumi kubilang tadi, tidak percayaka’ kurasa liatki Daeng Lompo sekarang jadi akrab sama bapaka Pak Desa, padahal kemarin nabilang-bilangi, bahkan nabilangi lagi harus diganti itu bapaka, harus ganti kepala desa,” kata Daeng Nappa’.

“Aih, pasti ada sesuatu itu, padahal saya ini termasuk salah satu orang yang kagum sama Daeng Lompo,” ungkap Daeng Tompo’.

“Jadi sekarang berhentimaki’ kagum sama Daeng Lompo?” tanya Daeng Nappa’ sambil tersenyum.

“Aih berhentima’ jadi pengagumna, karena bikin kecewaki belah,” kata Daeng Tompo’ balas tersenyum. (asnawin)

Selasa sore, 05 November 2018


Baca Juga:
Dari Mana Itu Istilah Sontoloyo?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama