Saya Kira Tidak Boleh Pasang Poster di Pohon?


“Saya kira tidak boleh pasang poster capres, caleg, dan calon Anggota DPD RI di pohon?”  tanya Daeng Tompo’.
“Itumi juga yang mau kutanyakan. Kenapa ada pembiaran, kenapa tidak ditegurki, kenapa tidak ditertibkangi,” ujar Daeng Nappa’. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)





--------

PEDOMAN KARYA
Kamis, 22 November 2018

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:


Saya Kira Tidak Boleh Pasang Poster di Pohon?


“Banyakna bertebaran poster capres (calon presiden) di pohon-pohon besar pinggir jalan,” kata Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi pagi di teras rumah Daeng Tompo’ seusai jalan-jalan subuh.

“Saya kira tidak boleh pasang poster capres, caleg, dan calon Anggota DPD RI di pohon?”  tanya Daeng Tompo’.

“Itumi juga yang mau kutanyakan. Kenapa ada pembiaran, kenapa tidak ditegurki, kenapa tidak ditertibkangi,” ujar Daeng Nappa’.

“Atau jangan-jangan ada perlakuan khusus terhadap capres tertentu atau caleg-caleg tertentu,” pancing Daeng Tompo’.

“Saya kira tidak sejauh itu tawwa,” ujar Daeng Nappa’.

“Jadi kenapaji padeng dibiarkangi?” tanya Daeng Tompo’.

“Inimi juga yang mau kutanyakan. Siapakah yang punya wewenang menertibkan baliho, spanduk, dan poster capres, caleg, dan calon senator?” ungkap Daeng Nappa’.

“Yang pasti, bukan tugas dan tanggung-jawabku’, karena saya bukan anggota KPU dan juga bukan anggota Bawaslu,” kata Daeng Tompo’ sambil tertawa.

“Siapakah bilang tanggungjawab ta’, merasana,” timpal Daeng Nappa’ juga sambil tertawa dan keduanya pun tertawa-tawa. (asnawin)

Kamis pagi, 22 November 2018

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama