Rocky Gerung: Jangan Hanya Full Pencitraan



KULIAH UMUM. Dosen filsafat yang akhir-akhir ini sedang naik daun karena sering tampil pada acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TvOne, Rocky Gerung, membawakan kuliah umum di hadapan sekitar 2.000 dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggid  Makassar. (ist)

 




---------
Kamis, 20 Desember 2018


Rocky Gerung: Jangan Hanya Full Pencitraan


MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Kita berbincang tentang industri 4.0 yang erat kaitannya dengan masa depan millenial. Dunia sekarang bukan menuntut kita untuk hanya bertindak, bukan untuk pencitraan tanpa pemikiran, tetapi yang dibutuhkan adalah bagaimana kita bisa menggunakan akal sebagai investasi terbesar untuk mengubah bangsa.

“Jangan hanya full pencitraan, tetapi kurang pemikiran. Generasi millenial harus menghindari itu agar ilmu pengetahuannya tidak sia-sia,” kata dosen filsafat yang akhir-akhir ini sedang naik daun karena sering tampil pada acara Indonesia Lawyer Club (ILC) di TvOne, Rocky Gerung.

Berbicara pada acara kuliah umum di hadapan sekitar 2.000 dosen dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Kota Makassar, di Balai Sidang 45 Kampus Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, Rabu, 19 Desember 2018, Rocky juga memberi saran dan pemikiran kepada para mahasiswa.

“Untuk mahasiswa yang suka melakukan kritisasi terhadap berbagai hal. Akal sehat juga bisa digunakan untuk menjadi lemparan berkualitas. Jika ingin beraspirasi, akal sehat tentunya menuntun kita untuk beraspirasi dengan wacana yang berkualitas, dengan kritisisme yang bisa langsung sampai pada titik tujuan. Bukan kritis dengan membakar ban atau menutup jalan hingga merugikan masyarakat,” tutur Rocky.

Jika ingin menjadi sejahtera dan menjadi baik, katanya, maka gunakanlah akal sehat. Sebab akal sehat ini diciptakan untuk kita bisa belajar dengan baik, bagaimana kita mampu bercakap, berkomunikasi, dan bersosialisasi, juga menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.

Kuliah umum dengan tema “Dari Timur Terbit Akal Sehat” yang menghadirkan Rocky Gerung dan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta, Prof Suyatno, juga dihadiri Founder Bosowa HM Aksa Mahmud, Rektor Unibos Prof Saleh Pallu, serta sejumlah undangan lainnya. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama