Bosowa Peduli Bantu Korban Banjir di Makassar, Maros, dan Jeneponto


KORBAN BANJIR. Bosowa Peduli bukan hanya mengulurkan bantuan kepada korban banjir di Makassar dan Maros, melainkan juga di Kabupaten Jeneponto. Daerah yang disasar yaitu Desa Balang dan Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, serta beberapa titik bencana lainnya. (ist)

 


------
Ahad, 27 Januari 2019


Bosowa Peduli Bantu Korban Banjir di Makassar, Maros, dan Jeneponto


JENEPONTO, (PEDOMAN KARYA). Bosowa Peduli bukan hanya mengulurkan bantuan kepada korban banjir di Makassar dan Maros, melainkan juga di Kabupaten Jeneponto. Bantuan yang diberikan berupa bantuan logistik seperti selimut dan alat pembersih rumah, serta beras, mie instan, susu bagi anak-anak dan orang dewasa, biskuit, dan air mineral.

Bantuan di Kabupaten Jeneponto diantarkan langsung oleh Tim Bosowa Peduli bersama tim dari PLTU Bosowa Jeneponto, Sabtu, 26 Januari 2019, dan Ahad, 27 Januari 2019. Daerah yang disasar yaitu Desa Balang dan Desa Sapanang, Kecamatan Binamu, serta beberapa titik bencana lainnya.

Dian Putri, salah seorang anggota tim Bosowa Peduli yang juga Humas Universitas Bosowa (Unibos) Makassar, mengatakan, bantuan yang diberikan tersebut merupakan salah satu kegiatan sosial yang diharapkan dapat meringankan beban bagi para korban bencana.

“Kami memang diarahkan untuk turut membantu seluruh warga yang terkena dampak bencana kali ini. Tidak hanya ingin fokus di Makassar dan Maros, tapi juga di Jeneponto. Kami fokus memberi bantuan makanan, sembako, dan air mineral, karena disana masih sangat kesulitan untuk hal itu,” kata Dian, kepada wartawan, Sabtu, 26 Januari 2019.

Ia mengatakan, di Desa Sapanang terdapat sekitar 300 rumah yang masih terisolasi lumpur yang sangat tinggi, sehingga tim Bosowa Peduli harus melewati akses jalan berlumpur agar bisa membawa dan menyerahkan langsung bantuan kepada para para korban bencana banjir.

“Desa Sapanang menurut info yang kami terima, memang termasuk desa yang cukup parah dampak dari banjir bandangnya. Karena tidak hanya membawa kerusakan secara material, tetapi kebanyakan warga juga kehilangan tempat tinggal karena rumahnya hanyut. Dan ada beberapa yang masih dalam proses pencarian bagi warga yang hilang. Menurut warga pun, ini pertama kali banjir sebesar ini melanda wilayah mereka,” tutur Dian. (ima)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama