Kebodohan Bisa Melanggengkan Kekuasaan


CATATAN ASPIRASI. Anggota DPD RIp periode2014-2019, Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, AM Iqbal Parewangi, difoto oleh seseorang sebelum pembukaan Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.





------
PEDOMAN KARYA
Sabtu, 17 Agustus 2019


Kebodohan Bisa Melanggengkan Kekuasaan



"Kebodohan bisa melanggengkan kekuasaan, tapi tidak dengan bangsa." 

Demikian catatan kecil yang ditulis Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) periode 2014-2019, Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan, AM Iqbal Parewangi, di akun Facebook-nya, Jumat, 16 Agustus 2019.

Catatan kecil yang diberi judul dengan huruf kapital "ASPIRASI AKHIR DI PERIODE AWAL" itu juga dikirimkan ke jaringan pribadi WhatsApp (WA) saya pada hari yang sama.

Awalnya saya anggap biasa-biasa saja, bahkan tulisan pendek itu saya biarkan begitu saja hingga berganti hari. Namun setelah membaca isinya pada Sabtu pagi, 17 Agustus 2019, atau tepat pada HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI, saya langsung terkesima.

Betapa tidak, pada poin pertama dari tiga poin catatan aspirasinya itu, Iqbal Parewangi dengan berani menulis, "kebodohan bisa melanggengkan kekuasaan, tetapi tidak dengan bangsa."

Catatan pendek itu ia tulis saat Presiden Joko Widodo membacakan Pidato Kenegaraan pada Sidang Bersama DPD RI dan DPR RI, di Gedung MPR-DPR RI, Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2019.

Pada paragraf pertama tulisan pendeknya, Iqbal memberi pengantar dengan kalimat, "Usai jabat tangan, saya tunjukkan 3 poin aspirasi di layar hp saya, diantara sejumlah catatan aspiratif yang tadi saya tulis cepat sambil menyimak pidato kenegaraan beliau pada Sidang Bersama DPD RI - DPR RI."

Setelah itu, Iqbal Parewangi menulis tiga poin catatan aspirasinya, yakni; (1) Pendidikan : kebodohan bisa melanggengkan kekuasaan, tetapi tidak dengan bangsa.

(2) Agama : ulama pewaris nabi, tugas umara mengawal ulama dan bukan sebaliknya, dan (3) Dana Desa : idealnya 93 triliun kini.

Sebenarnya saya ingin mengkonfirmasi kepada beliau mengenai catatan aspirasinya itu, tapi saya kira lebih baik kalau tidak dikonfirmasi dan membiarkan otak kita masing-masing menelaah dan mengambil kesimpulan.

Yang pasti, sebagai orang yang punya kepedulian khusus terhadap masalah-masalah, saya memberi perhatian khusus kepada poin pertama dari tiga poin catatan aspirasi AM Iqbal Parewangi pada hari-hari terakhir posisinya sebagai Anggota DPD RI.

Dan izinkan saya menulis sekali lagi poin pertama tersebut, "Kebodohan bisa melanggengkan kekuasaan, tapi tidak dengan bangsa." 

Selamat dan terima kasih atas usainya pengabdian dan dedikasi saudaraku AM Iqbal Parewangi selama lima tahun sebagai Anggota DPD RI dari Dapil Sulsel.

Insya Allah pengabdian dan dedikasi saudaraku bermanfaat dan mendapat berkah dari Allah SWT, aamiinn… (Asnawin Aminuddin)

-------
Baca juga:

Tawaf Sosial ala Iqbal Parewangi 

Catatan Iqbal Parewangi dari Ta’aruf MUI Takalar 

Dosen se-Sulawesi Terganggu “Hantu” Scopus 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama