--------
PEDOMAN KARYA
Selasa, 28 April 2020
SOSOK
Bang
Ucup, Simbol Pejuang Kemanusiaan di Bulukumba
Untuk bertemu dengannya
tidak sulit. Cukup Anda call atau
SMS, dan mengabarinya bahwa di sini ada sesuatu yang perlu dieksekusi. Selang
beberapa menit kemudian dia sudah ada di hadapan Anda atau di tempat yang Anda
sebutkan.
Atau cara yang paling
cepat, di mana terdapat bencana, seperti kebakaran, longsor, pohon tumbang,
banjir, segeralah menuju ke sana, maka Anda akan menemukannya di lokasi.
Bahkan, ia mendahului Anda. Tak peduli, siang atau malam. Gerimis atau hujan.
Awal merebaknya wabah virus Covid-19 di Bulukumba, kami kontak beliau untuk membantu kami di Baznas Kabupaten Bulukumba melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik, khususnya fasilitas umum.
“Siap!” ucapnya tegas meyakinkan.
Selama beberapa hari belakangan
ini, ia intens melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai titik, di dalam dan
luar kota Bulukumba, bersama Tim Layanan Aktif BAZNAS (LAB) Kabupaten Bulukumba,
Muhammad Darwis dan Lutfiani Widyah.
Tak
Meminta Imbalan
Seberat apapun
pekerjaan yang dikerjakannya, ia tak pernah meminta imbalan apapun.
“Syukurma’ itu kalau
dikasi kesempatan berbuat kebajikan. Dengan cara itu, dapat tomma pahala. Semoga dengan amalan itu
bisa tonja masuk surga,” ucapnya.
Bahkan, ketika kami
memberinya cash for work, semuanya
dikumpul untuk membesarkan organisasinya, Panrita Rescue Bulukumba, sebuah
organisasi yang dirintisnya setahun lebih yang lalu, sebagai wadah untuk
menebar manfaat dan kebajikan kepada sesama, khususnya warga Bulukumba.
Lalu, dari mana dia
menghidupi keluarganya? Ia memiliki usaha bengkel kecil-kecilan. Namun, ketika
ada bencana, ia mendahulukan kepentingan orang banyak.
Selamat menebar
kebajikan, Bang Ucup. Semoga berkah, sehat dan sukses ki’ selalu. Aamiinn... (M Yusuf
Shandy / Ketua Baznas Bulukumba)