Kisah Orang Mengadu kepada Allah di Akhirat


“Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai dan saling memaafkan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin.” (int)






------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 19 April 2020



Kisah Orang Mengadu kepada Allah di Akhirat




Suatu hari, Rasulullah Muhammad SAW berkumpul dengan para sahabatnya. Di tengah perbincangan dengan para sahabat, tiba-tiba Rasulullah SAW tertawa ringan sampai terlihat gigi depannya.

Umar bin Khattab yang berada di situ, bertanya; “Apa yang membuatmu tertawa wahai Rasulullah?”

Rasulullah SAW menjawab; “Aku diberitahu Malaikat, bahwa pada hari kiamat nanti, ada dua orang yang duduk bersimpuh sambil menundukkan kepala di hadapan Allah SWT.”

Rasulullah menceritakan bahwa salah seorang di antara kedua orang itu mengadu kepada Allah.

“Ya Rabb, ambilkan kebaikan dari orang ini untukku karena dulu ia pernah berbuat zalim kepadaku,” kata orang itu.

Allah SWT berfirman; “Bagaimana mungkin Aku mengambil kebaikan saudaramu ini, karena tidak ada kebaikan di dalam dirinya sedikitpun?”

Orang itu berkata; “Ya Rabb, kalau begitu, biarlah dosa-dosaku dipikul olehnya.”

Sampai di sini, mata Rasulullah SAW berkaca-kaca. Rasulullah SAW tidak mampu menahan tetesan airmatanya. Beliau menangis.

Lalu, beliau berkata: “Hari itu adalah hari yang begitu mencekam, di mana setiap manusia ingin agar ada orang lain yang memikul dosa-dosanya”.

Rasulullah SAW kemudian melanjutkan kisahnya. “Lalu Allah SWT berkata kepada orang yang mengadu tadi, sekarang angkat kepalamu.”

Orang itu mengangkat kepalanya, lalu ia berkata; “Ya Rabb, aku melihat di depanku ada istana-istana yang terbuat dari emas, dengan puri dan singgasananya yang terbuat dari emas dan perak bertatahkan intan berlian. Istana-istana itu untuk nabi yang mana, ya Rabb? Untuk orang shiddiq yang mana, ya Rabb? Untuk syuhada yang mana, ya Rabb?”

Allah SWT berfirman; “Istana itu diberikan kepada orang yang mampu membayar harganya.”

Orang itu bertanya; “Siapakah yang mampu membayar harganya, ya Rabb?”

Allah SWT berfirman; “Engkau pun mampu membayar harganya.”

Orang itu terheran-heran, sambil berkata; “Dengan cara apa aku membayarnya, ya Rabb?”

Allah SWT berfirman; “Caranya, engkau maafkan saudaramu yang duduk di sebelahmu, yang kau adukan kezalimannya kepada-Ku.”

Orang itu berkata: “Ya Rabb, kini aku memaafkannya.”

Allah SWT berfirman; “Kalau begitu, gandeng tangan saudaramu itu, dan ajak ia masuk surga bersamamu.”

Setelah menceritakan kisah itu, Rasulullah SAW berkata: “Bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaknya kalian saling berdamai dan saling memaafkan. Sesungguhnya Allah SWT mendamaikan persoalan yang terjadi di antara kaum muslimin.”

------
(Ditulis ulang oleh Asnawin Aminuddin. Kisah di atas terdapat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, dengan sanad yang sahih)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama