Pedagang Bilang PPKM Pelan-Pelan Kita Mati

“Ada juga pedagang yang bilang, PPKM itu singkatan dari pelan-pelan kita mati, karena mereka pasti akan mati pelan-pelan kalau tidak kerja, kalau tidak berjualan. Apa mau dimakan, apa mau dibelikan makanan kalau tidak ada pendapatan?” kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya. (Foto: Asnawin Aminuddin / PEDOMAN KARYA)
 







----------

PEDOMAN KARYA

Rabu, 21 Juli 2021

 

Obrolan Daeng Tompo’ dan Daeng Nappa’:

                                                   

 

Pedagang Bilang PPKM Pelan-Pelan Kita Mati

 

 

“Demo mi juga pedagang-pedaganga,” ungkap Daeng Nappa’ kepada Daeng Tompo’ saat ngopi sore di teras rumah Daeng Tompo’.

“Demo apai?” tanya Daeng Tompo’.

“Demo PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat),” jawab Daeng Nappa’.

“Jadi apa tuntutanna itu pedaganga?” tanya Daeng Tompo’.

“Pedagang yang demo bersama mahasiswa dan tukang ojek online bilang PPKM secara tidak langsung membunuh rakyat, karena rakyat, khususnya pedagang, tidak bisa berdagang selama penerapan PPKM,” tutur Daeng Nappa’.

“Cocoktongi tawwa itu,” ujar Daeng Tompo’.

“Ada juga pedagang yang bilang, PPKM itu singkatan dari pelan-pelan kita mati, karena mereka pasti akan mati pelan-pelan kalau tidak kerja, kalau tidak berjualan. Apa mau dimakan, apa mau dibelikan makanan kalau tidak ada pendapatan?” kata Daeng Nappa’ dengan nada tanya.

“Cocok sekali itu. Seharusnya memang pemerintah memberi kompensasi, memberi uang atau sembako kepada masyarakat yang hidupnya pas-pasan, yang hidupnya bergantung kepada pekerjaan harian, seperti tukang ojek online dan pedagang kecil, selama pemberlakuan PPKM,” kata Daeng Tompo’.

“Itumi masalahnya,” ujar Daeng Nappa’.

“Makanya,” timpal Daeng Tompo’. (asnawin)

 

Selamat sore!

Rabu, 21 Juli 2021

#TettaTompo


----

Obrolan seblumnya:

Ada beng Satpol PP Pukul Wanita Hamil

Kayaknya Banyak Orang Buta di Sekitar Kita

TKA China Didatangkan dan Bebas Bekerja di Indonesia, Warga Pribumi Disuruh Tinggal di Rumah

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama