Rusdin Tompo Sumbangkan Buku “Keluarga Pagarra” ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel




SERAHKAN BUKU. Rusdin Tompo (kiri) menyerahan buku Kisah "Keluarga Pagarra" kepada pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Syarir Razak, di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, Jl Sultan Alauddin, Makassar, Senin, 09 Agustus 2021. (ist)






--------- 

Kamis, 12 Agustus 2021

 

 

Rusdin Tompo Sumbangkan Buku “Keluarga Pagarra” ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Buu Kisah “Keluarga Pagarra” kini jadi koleksi terbaru Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulawesi Selatan.

Buku “Keluarga Pagarra” yang ditulis Rusdin Tompo itu, telah diserahkan ke bagian deposit Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulsel, yang diterima oleh pustakawan Syarir Razak, Senin, 09 Agustus 2021.

Sebelumnya, buku yang berkisah tentang keluarga pasangan H Pagarra Dg Rumpa (alm) dan Hj Intang Dg Baji itu diluncurkan secara sederhana, pada Sabtu, 07 Agustus 2021, di kediaman keluarga H Pagarra Dg Rumpa, di Pa’baeng-baeng, Makassar.

Rumah itu biasa disebut sebagai “Markas PBB”. Peluncuran diawali dengan shalat isya berjamaah dan pembacaan do’a.

Launching buku terbitan Rayhan Intermedia ini ditandai dengan penyerahan buku oleh Brigjen (Pol) Drs Halim Pagarra MH (Wakapolda Sulsel), kepada penulis Rusdin Tompo. Halim Pagarra, mewakili keluarga, mengucapkan terima kasih kepada penulis, atas rampungnya penulisan buku tersebut.

“Semoga silaturahmi kita tidak putus meski pengerjaan buku sudah selesai dilakukan,” kata  jenderal bintang satu itu dalam sambutannya.

Ketika diminta memberikan sepatah kata, Rusdin Tompo mengucapkan terima kasih karena mendapat kepercayaan menulis kisah keluarga, yang menurutnya, begitu inspiratif.

Dalam buku yang juga menampilkan foto-foto dokumentasi keluarga itu, tergambarkan hubungan yang harmonis dan hangat, bukan hanya antara pasangan suami-istri H Pagarra Dg Rumpa dan Hj Intang Dg Baji, melainkan juga antara keduanya sebagai orang tua dengan anak-anaknya, hubungan antar-saudara yang kompak dan saling menghormati, serta hubungan antara kakek-nenek dan cucu-cucunya yang welas asih dan mengayomi.

“Haji Pagarra Dg Rumpa menggunakan nilai budaya dan kearifan lokal Makassar dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya,” kata Rusdin Tompo.

Ditambahkan, dalam mendidik anak-anaknya, H Pagarra Dg Rumpa begitu disiplin. Dia selalu menekankan pentingnya menjalankan ibadah sholat dan mendahulukan pendidikan.

Dia selalu memberi nasehat dan wejangan kepada anak-anak dan cucu-cucunya, ternasuk puluhan anak asuh yang pernah tinggal bersama keluarga itu, baik semasa di Asrama Brimob, Mariso, maupun ketika di Pa’baeng-baeng.

Sebagai penulis, Rusdin Tompo yang mantan Ketua KPID (Komisi Penyiaran Indonesia Daerah) Sulsel itu menilai banyak pembelajaran dari kisah “Keluarga Pagarra”. Dia lalu merekomendasikan buku ini untuk dibaca karena dapat menjadi panduan dan motivasi bagi orang tua dan keluarga dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya.

“Buku ini banyak memberi informasi seputar sejarah bangsa, tak hanya sebatas tentang keluarga H Pagarra Dg Rumpa. Kita, antara lain, bisa mendapat sedikit gambaran dan informasi seputar sejarah Brimob, Polri, dan Kabupaten Gowa,” papar penggiat literasi yang dikenal pula sebagai aktivis anak itu. (rt)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama