Wartawan se-Sulsel Silaturrahim dengan Anggota DPR RI Azikin Solthan




Senin, 28 Februari 2022



Wartawan se-Sulsel Silaturrahim dengan Anggota DPR RI Azikin Solthan 





GOWA, (PEDOMAN KARYA). Sekitar 20 wartawan dari berbagai daerah di Sulsel bersilaturrahim dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Azikin Solthan, di Warkop Bundu, Sungguminasa, Gowa, Sabtu, 26 Februari 2022.

Silaturrahim itu diadakan sekaligus syukuran ulang tahun ke-22 koran cetak dan daring Media Aktual. 

Pemimpin Umum sekaligus Pemimpin Redaksi Media Aktual, Sukardi Tahir, mengatakan tidak terasa perjalanan surat kabar cetak dan daring Media Aktual sudah menginjak usia 22 tahun.

"Bak manusia, Media Aktual ini telah menggeliat jauh berada di fase kematangan, yang tentunya senantiasa lebih berkreasi, berinovasi mengikuti dinamika kekinian dengan segala kelebihan dan keterbatasannya," kata Ardi, sapaan akrab Sukardi Tahir. 

Mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT, terutama di tengah hingar-bingar persaingan industri pers saat ini, baik media mainstream (cetak) maupun media siber (online), kata Ardi, maka pihak redaksi menggelar acara Silaturahim bersama Azikin Solthan yang juga merupakan Dewan Pembina Media Aktual.

"Kami mengundang wartawan dari berbagai daerah dan teman-teman ini merupakan wartawan Biro Daerah Media Aktual untuk wilayah selatan yakni Gowa, Takalar, dan Jeneponto," debut Ardi. 

Hadir juga Anggota Dewan Redaksi Drs Hatta Harun MM dan Tajuddin Dg Ngawing serta Wapemred Drs Ahmadi Haruna yang didapuk memandu acara alias moderator.

Ardi Tahir menyampaikan bahwa sejak terbitnya surat kabat Media Aktual tahun 2000 silam, sampai saat ini masih tetap eksis terbit menjumpai pembacanya di sejumlah daerah di Sulsel, Sultra, Sulbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

“Alhamdulillah, meski persaingan media saat ini kian tajam dan kompetitif, menyusul terpaan pandemi Covid-19 yang mengglobal serta terjadi refocusing anggaran pemangkasan langganan di seluruh institusi pemerintah, koran kita ini tetap bertahan untuk terbit secara kontinyu. Bisa dibayangkan, dari sekitar 50-an koran mingguan yang ada di Sulsel ini, satu persatu sudah banyak yang berguguran (tutup) dan yang masih mampu terbit tersisa sekitar sepuluan koran, termasuk di dalamnya Media Aktual,” future Ardi. 

Menyinggung kiat dan strategi manajemen yang diterapkan hingga mampu bertahan, Ardi membeberkan bahwa kuncinya adalah spirit, pengelolaan manajemen yang transparan dan akuntabel, memperkuat jejaring kemitraan,  menanamkan rasa memiliki dan kebersamaan seluruh wartawan dan karyawan.

Dewan Redaksi Media Aktual, Hatta Harun, meminta para wartawan untuk menjalankan fungsi pers sebagai media informasi, kontrol sosial, pendidikan dan hiburan.

“Intinya, seorang jurnalistik harus kompeten, membuat berita sesuai dengan standar penulisan (cover both side), mampu membedakan berita straight news dengan opini dan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU Nomor 40 tahun 1999 maupun pasal-pasal yang terkait sebaran berita dalam UU Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE,” katanya.

Ketua Dewan Pembina Media Aktual, Azikin Solthan, memaparkan banyak hal, terkhusus berbagai wacana dan isu terkini yang lagi mengemuka saat ini.

Salah satu hal yang esensial  yang dititipkan kepada pengelola redaksi surat kabat adalah aspek perwajahan (layout), keakuratan memilih judul-judul berita yang aktual, tajam dan mudah dicerna pembaca,.

“Pemuatan judul berita itu sangat urgen, terutama yang menjadi headline. Terpenting, penggunaan bahasanya tepat, lugas dan keras, tentu sesuai kaidah atau kata yang tertera di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Saya yakin, jika ini dijalankan maka sebuah media pastilah akan terhindar dari ranah hukum (delik pers) maupun menyangkut hal trial by the press,” jelas Legislator Senayan, yang kini duduk sebagai Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra.

Secara khusus, Azikin Solthan yang juga mantan Bupati Bantaeng dua periode itu, pun sempat membahas singkat soal kebebasan pers di era demokrasi saat ini.

Menurutnya, kebebasan pers itu penting tetapi harus bertanggungjawab, tidak keluar dari rambu-rambu Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers.

“Sama halnya dengan kebebasan demokrasi, semua orang bisa berkoar, mengeritik dan berbeda pendapat. Tapi ingat, kebebasan itu tetap ada batasan dan aturan-aturannya sudah jelas. Jadi, demokrasi itu adalah government on the people, by the people and for the people,” papat Azikin Solthan, yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI).

Acara Silaturahmi yang dikemas dalam suasana santai sembari menyeruput kopi, selanjutnya dilakukan foto bersama dengan wartawan yang bertugas di wilayah selatan yakni Biro Gowa, Biro Takalar, dan Biro Jeneponto. (win) 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama