KoPi Makassar dan Satupena Sulsel Bahas Antologi Puisi "Resolusi Dalam Puisi" pada Sastra Sabtu Sore

DISKUSI. Dari kiri ke kanan, Rahman Rumaday, Fadli Andi Natsif, Rusdin Tompo, Syahrir Patakaki Daeng Nassa, dan Hardodi, foto bersama dalam diskusi lepas, di Figor Cafe, Jumat, 11 Maret 2022. (ist)




------

Ahad, 13 Maret 2022

 

 

KoPi Makassar dan Satupena Sulsel Bahas Antologi Puisi ‘Resolusi Dalam Puisi’ pada Sastra Sabtu Sore

 

 

MAKASSAR, (PEDOMAN KARYA). Sastra Sastra Sabtu yang biasa digelar Komunitas Puisi (KoPi) Makassar kembali bakal diadakan. Kali ini, KoPi Makassar berkolaborasi dengan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Sulawesi Selatan, akan menggelar Sastra Sabtu Sore, mendiskusikan buku Antologi Puisi “Resolusi Dalam Puisi” di Figor Cafe Cabang BTP Tamalanrea, Sabtu, 19 Maret 2022.

“Diskusi dan peluncuran buku akan jadi agenda  SATUPENA Sulawesi Selatan yang digelar reguler,” terang Rusdin Tompo, Koordinator Satupena Sulawesi Selatan, kepada wartawan di Makassar, Jumat, 11 Maret 2022.

Hal itu ia kemukakan seusai berdiskusi dengan owner Figor Cafe yang juga seorang pengacara Hardodi SH MH, dosen UIN Alauddin Dr Fadli Andi Natsif, founder Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) Rahman Rumaday, dan penulis buku Sanja Makassar Syahrir Patakaki Daeng Nassa, di Figor Cafe, Makassar.

Buku-buku dan topik yang dibahas, jelas Rusdin Tompo, bukan hanya terkait karya sastra dan seni budaya, tapi juga tulisan-tulisan nonfiksi.

“Dari kegiatan ini, diharapkan akan memberi apresiasi dan memotivasi penulis untuk terus berkarya,” kata Rusdin 

Satupena Sulawesi Selatan, kata Rusdin, akan menjembatani para penulis muda dan pemula agar bisa menerbitkan bukunya. Di Satupena Sulawesi Selatan, ada beberapa anggota yang bergerak di penerbitan dan menjadi pengurus IKAPI Sulawesi Selatan.

Hardodi dalam diskusi lepas itu mengusulkan agar pembiayaan kegiatan Satupena Sulawesi Selatan menggunakan pendekatan donasi.

“Mungkin nanti model pembiayaan kegiatan Satupena Sulawesi Selatan menggunakan pendekatan donasi,” usul Hardodi.

Dalam diskusi santai ala warung kopi itu, juga diperbincangkan rancangan kepengurusan dan bidang-bidang yang akan dibentuk Satupena Sulawesi Selatan.

Rusdin Tompo selaku Koordinator Satupena Sulawesi Selatan, mewacanakan perlunya Perda tentang Kota Literasi, salah satunya di Makassar.

Menurutnya, Kota Literasi hanya bisa terwujud jika ada regulasi yang mengatur tentang hal itu. Apalagi, di grup Satupena Sulawesi Selatan, terdapat beberapa orang yang punya pengalaman melakukan advokasi kebijakan publik.

Selain acara Sastra Sabtu Sore, pada Sabtu pekan depan itu juga ada pertemuan tim formatur yang akan membentuk Dewan Pimpinan Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi Sulawesi Selatan.

Selanjutnya, pada Sabtu, 26 Maret 2022, akan dilaunching pengurus Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Sulawesi Selatan.

“Launching akan menandai kehadiran Satupena Sulawesi Selatan secara formal,” kata Rusdin. (met)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama