Masyarakat Serbu Kantor BPN Wajo Tuntut Ganti Rugi Lahan Bendungan Paselloreng

TIDAK BECUS. Dianggap tidak becus menyelesaikan masalah ganti rugi lahan Bendungan Paselloreng, masyarakat dari tiga desa di Kecamatan Gilireng, menyerbu Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Wajo, Jl Pahlawan, Sengkang, Wajo, Rabu, 14 Desember 2022.
 




-----

Senin, 19 Desember 2022

 

 

 

Masyarakat Serbu Kantor BPN Wajo Tuntut Ganti Rugi Lahan Bendungan Paselloreng

 

 

WAJO, (PEDOMAN KARYA). Dianggap tidak becus menyelesaikan masalah ganti rugi lahan Bendungan Paselloreng, masyarakat dari tiga desa di Kecamatan Gilireng, menyerbu Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Wajo, Jl Pahlawan, Sengkang, Wajo, Rabu, 14 Desember 2022.

Massa yang didampingi oleh Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB) menggelar orasi menuntut ganti lahan Bendungan Paselloreng seluas kurang lebih 42,97 Ha yang belum terselesaikan.

Masyarakat tiga desa, yakni Desa Paselloreng, Desa Arajang, dan Desa Minangatellue, sudah sangat resah dengan kinerja BPN Wajo yang selama ini tidak jelas dan terkatung-katung pembayaran ganti rugi lahan Bendungan Paselloreng tak terbayarkan hingga hari ini.

Masyarakat kemudian menyerbu Kantor BPN Wajo, mereka menganggap sikap Kepala BPN tidak berpihak terhadap penyelesaian hak yang seharusnya sudah terbayarkan dan tidak berlarut-larut seperti ini.

Jenderal lapangan yang memimpin aksi, Saifullah, dalam orasinya mengatakan bahwa Kepala BPN Wajo tidak punya tanggung jawab dan komitmen untuk menyelesaikan ganti rugi lahan bendungan Paselloreng.

“Sangat jelas dari apa yang disampaikan oleh Kepala BPN Wajo, bahwa dia hanya ingin melindungi diri dan mengkambinghitamkan Pemerintah Desa. Dia kembalikan ke desa, masalah seolah dia tidak mau terlibat dan menganggap semua masalah yang lahir di Bendungan Paselloreng asalnya dari desa, padahal ini Kepala BPN sudah menyepakati semua bentuk proses administrasi di 42,97 hektar sebelum akhirnya datang kelompok masyarakat yang komplain terkait 42,97 hektar ini. Saya sangat heran lihat ini Pak Kepala BPN Wajo,” kata Saifullah.

Masyarakat pun meluapkan kekesalan mereka dengan menyoraki orang-orang yang ada di dalam Kantor Pertanahan Kabupaten Wajo.

“Saya pikir, kemarahan masyarakat yang hadir dari tiga desa ini sudah memuncak. Mereka sudah muak dengan tingkah laku BPN Wajo yang dianggap mempermainkan masalah Bendungan Paselloreng. Mereka butuh kepastian kapan lahan mereka dibayarkan,” kata Saifullah.

Hingga berita ini diturunkan pada Senin, 19 Desember 2022, belum diperoleh konfirmasi atau tanggapan dari Kepala BPN Wajo. (nir)


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama