------
PEDOMAN KARYA
Senin, 10 April 2023
Episode
Puisi Aspar Paturusi
TIGA
Maling
Kecil, Maling Kakap
Maling kecil
seorang manusia
hidupnya susah
di atas tikar gelisah
tak tidur hingga subuh
esok dapur tak berasap
apa kata istri nanti
rengek anak tak henti
Masjid sudah sepi
jamaah sudah pulang
dia melangkah pelan
niat menguasai hati
ayo, masuk segera
mumpung sudah lengang
betul, di pojok ada
kotak celengan
sekali raup, isi kotak
pindah tangan
Depan masjid dia
kepergok
oleh warga pulang ngopi
dia tertangkap tangan
segepok uang celengan
di jalan berhamburan
Jumlahnya sejuta lebih
tinju melayang dari
samping
maling kecil tersungkur
satu tendangan ke
pinggang
lalu tendangan
berulang-ulang
entah dari beberapa
orang
“Ayo, jangan kasih
ampun!”
teriakan lantang
disusul tendangan
maling tak goyang
nyawa sudah melayang
Seorang berjas dan
berdasi
digiring petugas
dia melenggang gagah
dia tersenyum kepada
wartawan
Yang ramai pegang
kamera
Pejabat penting itu
tertangkap tangan
milyaran di sekian
bungkusan
kamar kerja jadi wangi
baunya tercium petugas
segera mereka datang
bergegas
Maling kakap,
cerita dari mulut ke
mulut
Memang tangan diborgol
Tapi mukanya tetap
pongah
senyum tetap mengarah
ke mana-mana
tak ada suara lantang
ditujukan kepadanya
tak seorang melayangkan
tinju
apa lagi tendangan kungfu
Di penjara, dia bisa ke
rumah sakit
sesuka hati bolak balik
di kamar yang sejuk
di atas kasur empuk
tidurnya begitu nyenyak
Maling sejuta rupiah
maling kecil namanya
Maling milyaran rupiah
maling kakap namanya
Maling kecil tertangkap
tangan
mati semenit kemudian
Maling kakap tertangkap
setelah tak sampai lima
tahun
sudah melintas dengan
mobil mewah
sudah berlibur ke Eropa
bolak balik belanja ke
Singapura
begitulah nasib maling
kecil
begitulah kisah maling
kakap
Jakarta, 7 April 2023