------
PEDOMAN KARYA
Ahad, 03 September 2023
Belajar
Menulis Biografi dari Helvy Tiana Rosa
Oleh:
Qayla Raya Rezki Yuniar
(Anggota Satupena
Sulawesi Selatan)
Saat diumumkan bahwa
nama saya lolos dan layak mengikuti Bimbingan Teknik (bimtek) Penulisan
Biografi Bagi Pegiat Literasi, perasaan saya bercampur senang dan bingung.
Perasaan itu muncul seketika begitu melihat nama saya berada di antara 30-an
nama yang diumumkan lewat akun Instagram Balai Bahasa Provinsi Sulawesi
Selatan.
Balai Bahasa Provinsi
Sulawesi Selatan merupakan penyelenggara kegiatan yang diadakan di Hotel Ibis
Style, Makassar, 23-26 Juli 2023. Perasaan senang itu terus terbawa karena ini
pertama kalinya saya menulis biografi. Sebelumnya, saya lebih sering menulis
yang berkaitan dengan cerita anak.
Menjelang kegiatan,
saya bertemu dengan orang-orang yang tampak lebih dewasa dibanding saya. Mereka
merupakan kakak-kakak, bapak-bapak, bahkan ibu-ibu yang terlihat sudah
profesional dalam penulisan. Namun, saya mengambil kesempatan ini untuk belajar
banyak dari mereka.
Beberapa materi yang
dipresentasikan terkesan datar bagi saya, kecuali saat materi yang dibawakan
oleh seorang kakak berambut keriting dari Rumata' Artspace. Materinya keren
sekali dan penampilannya kece jadi cukup menarik perhatian. Materinya tentang
cara mengatur organisasi atau komunitas.
Materi lain yang
menarik, yakni yang dibawakan Bu Helvy Tiana Rosa. Beliau membawakan materi
tentang macam-macam tulisan biografi dan teknik penulisannya. Menurut saya,
inilah inti dari Bimtek Penulisan Biografi.
Sebelumnya, saya tidak
mengenal secara pribadi Bu Helvy Tiana Rosa, meski karyanya sudah saya ketahui.
Beruntung, dalam bimtek ini saya bisa menimba ilmu langsung dari seorang
penulis terkenal, yang novel-novel sudah difilmkan. Bu Helvy orangnya baik,
mirip eyang saya.
Setelah pulang dari
kegiatan Bimtek, hati saya masih diliputi kegembiraan. Itu karena saya dapat
teman baru. Selama Bimtek, saya sekamar dengan Kak Aina. Tentu saja kami banyak
ngobrol dan saling bertukar cerita seputar aktivitas menulis.
Kesempatan mengikuti
Bimtek bisa saya dapatkan, salah satunya karena saya mendapat rekomendasi dari
Bapak Rusdin Tompo, Koordinator Perkumpulan Penulis Indonesia Satupena Provinsi
Sulawesi Selatan. Penyelenggara memang mensyaratkan peserta berasal dari
komunitas literasi. Walaupun saya mendaftar atas inisiatif sendiri.
Karena itu, sebelum
mengikuti Bimtek, saya belajar giat dari guru saya itu, Pak Rusdin Tompo.
Setiap kali bertandang ke rumahnya di Minasa Upa, Makassar, beliau berbagi
pengalaman tentang kepenulisan. Beliau mengajarkan saya untuk menulis tokoh
yang saya pilih, yaitu Pak Arwan Tjahjadi, seorang peranakan Tionghoa yang
sangat cinta pada kesenian dan budaya Makassar.
Saya belajar dan
berkonsultasi untuk memperbaiki tulisan saya di rumahnya, pada waktu sore
hingga menjelang malam hari. Saya datang bersama Bapak saya. Walau waktunya
lama tetapi, terkesan singkat. Itu karena materi yang didiskusikan sangatlah
menarik. Beliau banyak berbagi tips praktis menulis dengan cara-cara yang
sederhana dan mudah dipahami.
Pak Rusdin juga
menyelipkan cerita-cerita kehidupan di dalam penjelasannya agar tidak terlalu
serius. Oh iya, roti buatan istrinya, juga enak sekali. Semoga lain kali bisa
ke rumahnya lagi, berdiskusi tentang kepenulisan dan dunia literasi. Diskusi di
bawah pohon yang rindang sambil menikmati teh hangat dan brownis cokelat yang
enak.***
-------
Keterangan:
Dr Helvy Tiana Rosa SS MHum
yang lahir pada 02 April 1970 adalah seorang akademisi dan juga sastrawan. Ia adalah
dosen tetap pada Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
sejak tahun 2005.
Nama Helvy Tiana Rosa
dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi, cerita pendek, novel, drama, dan
esai sastra yang dimuat di berbagai media massa.
Helvy merupakan pendiri
Forum Lingkar Pena, Teater Bening, dan turut membesarkan Majalah Annida.
Ia menyelesaikan
pendidikan Sarjana Sastra (SS) di Fakultas Sastra, Universitas Indonesia (UI),
mendapat Magister Humaniora (MHum) dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas
Indonesia, dan Doktor dalam bidang Pendidikan Bahasa dari Universitas Negeri
Jakarta (UNJ).
Helvy pernah menjadi
Sekretaris Dewan Kesenian Jakarta (2003) dan Anggota Komite Sastra Dewan
Kesenian Jakarta (2003-2006), menjadi Anggota Majelis Sastra Asia Tenggara
(2006-2014), Anggota Komisi Seni Budaya Islam, Majelis Ulama Indonesia
(2011-2020), dan kini Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam MUI.
Tahun 2015, Helvy memulai kariernya sebagai Produser lewat film “Ketika Mas Gagah Pergi” yang diangkat dari karya sastra pertamanya yang diterbitkan sebagai buku tahun 1997. (red)