ulah siapa selama ini / melambungkan harga-harga / dapur pun sepi / menjadikan wabah miskin / merayap di rumah-rumah / kian sempurnalah derita / sempurna kemalangan |
-----
PEDOMAN KARYA
Jumat, 23 Februari 2024
Puisi Aspar Paturusi
Berpuluh-puluh Tahun
masihkah tangis tersisa
sesudah dihajar banjir
dihajar pula abu vulkan
datang pula angin puting beliung
berputar bagai gasing
ulah siapa pula
membakar hutan
menyebarkan asap
menyebarkan keluh
menyebarkan duka
melengkapkan derita
ulah siapa selama ini
melambungkan harga-harga
dapur pun sepi
menjadikan wabah miskin
merayap di rumah-rumah
kian sempurnalah derita
sempurnalah kemalangan
siapa pula memulai
mengais harta negara
konon harta rakyat
bertumpuk di rumah sendiri
lalu lembaran rupiah
menjelma jadi mobil
disulap jadi rumah mewah
lahan berhektar-hektar
tak peduli siapa saja
tak memandang ke bawah
di sana ada wilayah kumuh
kian lengkaplah duka
sempurnalah derita
sempurnalah kemalangan
masihkah kuat tangis
berkabar tentang duka
membangunkanmu
mengetuk nuranimu
mengetuk bertalu-talu
tidur lelapmu
mimpi-mimpi indah
tak selesai-selesai
bertahun-tahun
tak usai-usai, bahkan
berpuluh-puluh tahun
Jakarta, 23 Februari 2013